JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang diolah dari 22 kantung jenazah yang sudah tiba di Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, malam tadi (13/5). "Perkembangan proses identifikasi yang telah didapat hingga kini adalah berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari (inafis) yang dicocokan berdasarkan post mortem (keadaan setelah kecelakaan) dan dibandingkan dengan data ante mortem," tutur Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno dalam keterangannya di hadapan media di RS Bhayangkara, Jakarta.Selain itu, Agus menambahkan, pagi ini, telah tiba lagi tiga kantung jenazah baru, yang berisi body part (potongan tubuh) para korban kecelakaan ini. Menurut Agus, tim DVI akan mendahulukan pemeriksaan terhadap kantung jenazah berisi body part tersebut, dan menyerahkan pemeriksaannya kepada tim Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, yang didatangkan ke RS Polri ini. "Terhadap tiga kantung jenazah yang baru tiba, saat ini tim DVI sedang lakukan pemeriksaan post mortem. Data ini nantikan akan di rekonsiliasi dengan data ante mortem untuk menentukan identitas jenazah," tandasnya.
DVI telah menemukan 22 sidik jari korban Sukhoi
JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang diolah dari 22 kantung jenazah yang sudah tiba di Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, malam tadi (13/5). "Perkembangan proses identifikasi yang telah didapat hingga kini adalah berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari (inafis) yang dicocokan berdasarkan post mortem (keadaan setelah kecelakaan) dan dibandingkan dengan data ante mortem," tutur Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno dalam keterangannya di hadapan media di RS Bhayangkara, Jakarta.Selain itu, Agus menambahkan, pagi ini, telah tiba lagi tiga kantung jenazah baru, yang berisi body part (potongan tubuh) para korban kecelakaan ini. Menurut Agus, tim DVI akan mendahulukan pemeriksaan terhadap kantung jenazah berisi body part tersebut, dan menyerahkan pemeriksaannya kepada tim Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, yang didatangkan ke RS Polri ini. "Terhadap tiga kantung jenazah yang baru tiba, saat ini tim DVI sedang lakukan pemeriksaan post mortem. Data ini nantikan akan di rekonsiliasi dengan data ante mortem untuk menentukan identitas jenazah," tandasnya.