DVLA Meraup Berkah dari SJSN



JAKARTA. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk menargetkan bisa mencetak pertumbuhan penjualan minimal 10% year-in-year tahun ini. Salah satu upaya yang akan dilakukan perusahaan farmasi ini adalah meluncurkan produk baru.

Sepanjang tahun 2012, emiten berkode DVLA ini berhasil membukukan penjualan bersih senilai Rp 1,08 triliun. Maka, tahun ini, manajemen DVLA berharap bisa mengantongi sedikitnya Rp 1,18 triliun dari penjualan produk-produk farmasinya.

Demi mengejar target tersebut, Charles Robert B. Cavis, Vice President Director Darya-Varia Laboratoria mengatakan, perusahaan akan mengeluarkan obat resep baru. Maklum, obat resep masih jadi andalan DVLA untuk mendongkrak kinerja.


Selanjutnya, produsen farmasi ini akan lebih fokus menjaring konsumen menengah bawah lewat obat merek alias produk OTC (over the counter). "Kami kuat di (produk) obat merek dan obat resep di pasar domestik," ujar Charles, Selasa (4/6).

Hal ini tecermin dari hasil penjualan produk baru DVLA. Tahun lalu, nilai penjualan dua produk obat resep itu sekitar Rp 25 miliar. Hingga kuartal I-2013, penjualan DVLA tercatat sebesar Rp 286,87 miliar. Sementara laba tahun berjalan sebesar Rp 43,79 miliar.

Selain mengeluarkan produk baru, emiten yang sahamnya dikuasai Blue Sphere Singapore Pte. Ltd ini juga akan meningkatkan kapasitas produksi. Untuk itu, DVLA telah menyiapkan dana sekitar Rp 55 miliar.

Romeo L. Bato, Direktur Darya-Varia mengatakan, peningkatan kapasitas produksi dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan produk farmasi menyusul akan diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Namun, Romeo belum mau menyebutkan pendapatan yang bisa diraup dari berkah program SJSN ini. Ia hanya memastikan, DVLA tidak masuk ke pasar obat generik. "Kami hanya memfasilitasi lewat skema toll manufacturing," katanya. Saat ini, menurut dia, sudah ada beberapa prinsipal yang telah bekerja sama melalui skema toll manufacturing ini.

Nah, melalui skema Toll manufacturing ini, DVLA akan memproduksi obat yang dipesan perusahaan farmasi lain. Per akhir 2012, DVLA sudah meneken kontrak toll manufacturing senilai Rp 21 miliar. Kontrak ini akan dijalankan di tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri