KONTAN.CO.ID - PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menargetkan pendapatan bersih Rp 30 miliar hingga akhir tahun ini.

"Untuk itu klien lama, kami usahakan untuk maintenance dan prioritaskan," kata Oom Komara, Direktur Independen DAJK di Tangerang Rabu (6/9). Beberapa klien lama perseroan yang besar, antara lain Mayora dan ritel J-Co.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2017, pendapatan bersih DAJK anjlok menjadi Rp 11,5 miliar dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 204 miliar.

DAJK mengakui dengan lumpuhnya lini produksi Plant III dan beban utang menyebabkan DAJK kesulitan menambah modal kerja. "Maka kami perlu menumbuhkan kepercayaan investor kembali, memaintenance customer yang loyal, dan restrukturasi internal perusahaan," jelas Oom.

Sebelumnya, usai kebakaran pada 2015 silam, karyawan di Plant III dialihkan ke Plant I dan II yang memproduksi produk offset dan printing kemasan kecil. Namun, karena biaya operasional yang semakin membengkak dan perusahaan harus membayar utang, maka DAJK memutuskan mengurangi jumlah tenaga kerja.

Saat ini DAJK lebih banyak menjalani bisnis maklon dibandingkan produksi dengan suplai bahan baku sendiri. Menurut Oom, klien lama seperti Mayora dan J-Co masih menggunakan kemampuan produksi dari DAJK. "Bulan ini saja Mayora telah kirim 27 kontainer dengan isi 8 juta pieces kertas untuk kami kerjakan. Dan J-Co ada pesanan kemasan sekitar 54 ton," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini