Dwi Aneka bidik Unilever, Indofood, dan Danone



JAKARTA. Produsen kertas kemasan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk terus menambah kapasitas produksi. Untuk itu perusahaan dengan kode DAJK ini, akan menambah empat mesin produksi baru pada tahun ini.

Direktur Keuangan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk, Witjaksono mengatakan, mesin-mesin  baru itu berupa tiga mesin KBA dan satu mesin Heidelberg. "Satu mesin sudah sampai, tiga mesin berikutnya akan sampai paling lambat Oktober nanti," katanya, Senin (23/6). Dengan penambahan mesin itu, Dwi Aneka akan menambah kapasitas pabrik menjadi 72.000 ton per tahunnya untuk offset printing dari 24.000 ton per tahun.

Untuk membeli ketiga mesin baru itu, perusahaan mengambil dari dana IPO. Sekedar informasi, dana IPO Dwi Aneka adalah Rp 445,14 miliar. Sebesar 40% atau Rp 178,05 miliar dialokasikan untuk belanja modal. Sedangkan sisanya sebesar Rp 257,08 miliar untuk modal kerja. "Total pembelian ketiga mesin itu sebesar € 8,3 juta yang diambil dari dana IPO," katanya. Sedangkan satu mesin lagi sebesar US$ 3,5 juta didapat dari pinjaman bank.


Dengan begitu tambahan itu maka diharapkan target penjualan akan tercapai. Tahun ini perusahaan ini menargetkan penjualan sekitar Rp 800 miliar sampai Rp 900 miliar. Itu berarti Dwi Aneka menargetkan pertumbuhan penjualan 55,9% dibanding tahun lalu sebesar Rp 513,12 miliar. Hingga akhir Mei 2014 perusahaan ini sudah membukukan pendapatan sekitar Rp 300 miliar.

Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, Dwi Aneka juga membidik bekerjasama dengan tiga perusahaan besar seperti, Unilever, Indofood, dan Danone. "Kita masih tahap penjajakan," tutur Witjaksono. Ia bahkan mengharapkan kerjasamanya ini bisa terwujud tahun ini. Dengan begitu, pendapatan perusahaan pun akan tumbuh melampaui target.

Dalam jangka panjang, Dwi Aneka juga berencana untuk mengakuisisi perusahaan dan menambah dua pabrik baru. "Kita memilih salah satu dari itu, jika akuisisi tak terealisasikan kita akan bangun pabrik," jelasnya. 

Secara tidak langsung Dwi Aneka lebih memilih mengakusisi pabrik, ketimbang membangun pabrik. Untuk membangun satu pabrik, Witjaksono bilang perusahaannya berinvestasi sekitar Rp 200 miliar. Kedua rencana ini akan dilaksanakan pada tahun depan.

Sekedar tahu saja saat ini 70% portofolio bisnis Dwi Aneka berasal dari proyek kemasan makanan dan minuman, sedangkan sisanya dari produk kemasan kosmetik, keramik, dan farmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa