Dyandra (DYAN) kejar market share industri pameran 20% di tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) semakin optimistis mengembangkan kinerja bisnisnya di tahun ini. Perusahaan yang fokus berbisnis di sektor Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) ini akan memaksimalkan seluruh unit usahanya untuk mencapai target yang diinginkan.   Tahun 2018 kemarin, menurut manajemen, DYAN tercatat telah merampungkan 56 exhibition. Event Pertamina Geothermal Digital Expo, berlangsung 12–13 Desember 2018, merupakan event terakhir di penghujung tahun 2018 ini. Tahun depan, Dyandra Promosindo menjadwalkan sekitar 69 exhibition yang akan diselenggarakan Dyandra Promosindo maupun perusahaan subholding di bawahnya, yaitu Fasen Creative Quality (Quad) dan Debindo Mitra Tama.

Jumlah event tersebut di luar jumlah event yang diselenggarakan perusahaan subholding lainnya seperti PT Dyandra Communication, PT Visicita Imaji Semesta, maupun PT Dyan Mas Entertainmen. Adapun terkait target DYAN pada tahun 2019 adalah menguasai 20% pangsa pasar industri pameran di Indonesia. Maryamto Sunu Direktur Dyandra, optimistis dengan perkembangan industri MICE di Indonesia di tahun mendatang bakal mengerek pangsa pasar perseroan. “Kami yakin karena Dyandra memiliki ekosistem MICE yang komplit, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Selain itu, kami juga merupakan market leader di bisnis event organizer. Sudah sewajarnya kami akan membuahkan value yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diperoleh Kontan.co.id, Rabu (2/1). DYAN juga telah menyiapkan corporate roadmap seluruh perseroan yaitu melalui optimalisasi dari business transformation, customer management dan juga operational excellence.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat sinergi antar perusahaan yang akan diaplikasikan melalui sentralisasi MICE business solution guna meraih target pendapatan perusahaan senilai Rp 1 triliun di tahun 2019.    Sebelumnya anak usaha DYAN seperti PT Nusa Dua Indonesia, perusahaan yang fokus pada bisnis Ruang Konvensi dan Pameran, memperoleh kesempatan menggelar The 11th Bali Democracy Forum (BDF) pada 6-7 Desember 2018 yang lalu di Bali Nusa Dua Convention Center.


Selain itu, event bertaraf internasional lainnya yang sukses diselenggarakan adalah Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) pada 7–8 Desember 2018 yang lalu. Hingga September 2018, pendapatan usaha Dyandra meningkat menjadi Rp 674,04 miliar atau naik 12,44% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 599,46 miliar.

Ke depan, Dyandra akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi di antara anak perusahaan, khususnya mengincar potensi pasar industri yang menurut riset dari Statista, volume pasar MICE di Indonesia akan tembus US$ 24,47 miliar di tahun 2023. Tahun ini saja, riset tersebut memprediksi, potensi pendapatan di segmen event bertiket bisa mencapai US$ 12,79 miliar. Adapun secara global, potensi pasar MICE tahun 2018 paling besar masih dipimpin Amerika Serikat yang menyentuh angka US$ 28,08 miliar. Sedangkan berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) 2017, potensi pasar Indonesia berada di urutan 40 dunia dengan 89 meeting dengan annual growth rate (CAGR) di angka 13,8%.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini