JAKARTA. PT Dyandra Media International (DMI), tengah memfokuskan diri untuk mengembangkan dua bisnis utama, yakni gedung konvensi dan perhotelan. Calon emiten yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini, akan menambah tiga gedung konvensi serta sejumlah hotel dengan investasi Rp 300 miliar.Dalam siaran pers, Selasa (19/2), Presiden Direktur Dyandra, Lilik Oetama menjelaskan, kebutuhan dana untuk pengembangan bisnis tersebut, sebagian besar berasal dari perolehan dana IPO.Melengkapi pernyataan Lilik, Direktur Operasional Dyandra, Danny Budiharto mengatakan, tiga gedung konvesi yang dimaksud adalah pembangunan tahap kedua Bali Nusa Dua Convention Center seluas 25 ribu meter persegi, pembangunan Indonesia International expo di Bumi Serpong Damai, Tangerang, dan pembangunan Makasar International Convention center di Tanjung Bunga Makasar, Sulawesi Selatan.Danny juga mengungkapkan, pada 2014 mendatang, Dyandra menargetkan dapat memiliki 2.400 unit kamar hotel melalui pembangunan 20 hotel baru. "Saat ini, Dyandra memiliki 1 Hotel Santika dan 5 Hotel Amaris dengan total 657 unit kamar hotel yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia," ungkap Danny.Menyoal perkembangan bisnis hotel, Danny melihat, arus turis dan bisnis pariwisata yang terus bertumbuh membuat bisnis hotel menjadi suatu hal yang terintegrasi dengan pengembangan bisnis gedung konvensi.Kembali pada rencana IPO, Lilik melihat hal tersebut mendorong diversifikasi sumber pendanaan bagi Dyandra. Sehingga, hal itu memacu pertumbuhan kualitas perusahaan, bahkan menjadi salah satu daya tarik yang mempesona bagi calon investor."Situasi ini sejalan dengan visi Dyandra yang bertekad menjadi penyedia jasa dan solusi atas kebutuhan MICE terbesar di Asia Tenggara, serta menjadi mitra bisnis handal yang memberikan pelayanan tinggi dan solusi inovatif," tutur Lilik.Lilik juga menegaskan, Dyandra akan selalu berusaha memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham secara optimal.Sebagai gambaran, selain bisnis gedung konvensi dan hotel, Dyandra juga dikenal sebagai perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event besar di Indonesia. Contoh saja, pameran berstandar internasional yang digarap Dyandra antara lain Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Indonesia International Communication Conference dan Expo (ICC).Dyandra juga menaungi 31 anak perusahaan yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Adapun 4 pilar bisnis utama yakni PT Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran dan acara, PT Nusa Dua Indonesia sebagai pusat konvensi dan pameran, PT Graha Multi Utama sebagai pengelola bisnis hotel, dan PT Dyamall Graha Utama sebagai pendukung penyelenggara pameran dan acara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dyandra fokus bisnis gedung konvensi dan hotel
JAKARTA. PT Dyandra Media International (DMI), tengah memfokuskan diri untuk mengembangkan dua bisnis utama, yakni gedung konvensi dan perhotelan. Calon emiten yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini, akan menambah tiga gedung konvensi serta sejumlah hotel dengan investasi Rp 300 miliar.Dalam siaran pers, Selasa (19/2), Presiden Direktur Dyandra, Lilik Oetama menjelaskan, kebutuhan dana untuk pengembangan bisnis tersebut, sebagian besar berasal dari perolehan dana IPO.Melengkapi pernyataan Lilik, Direktur Operasional Dyandra, Danny Budiharto mengatakan, tiga gedung konvesi yang dimaksud adalah pembangunan tahap kedua Bali Nusa Dua Convention Center seluas 25 ribu meter persegi, pembangunan Indonesia International expo di Bumi Serpong Damai, Tangerang, dan pembangunan Makasar International Convention center di Tanjung Bunga Makasar, Sulawesi Selatan.Danny juga mengungkapkan, pada 2014 mendatang, Dyandra menargetkan dapat memiliki 2.400 unit kamar hotel melalui pembangunan 20 hotel baru. "Saat ini, Dyandra memiliki 1 Hotel Santika dan 5 Hotel Amaris dengan total 657 unit kamar hotel yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia," ungkap Danny.Menyoal perkembangan bisnis hotel, Danny melihat, arus turis dan bisnis pariwisata yang terus bertumbuh membuat bisnis hotel menjadi suatu hal yang terintegrasi dengan pengembangan bisnis gedung konvensi.Kembali pada rencana IPO, Lilik melihat hal tersebut mendorong diversifikasi sumber pendanaan bagi Dyandra. Sehingga, hal itu memacu pertumbuhan kualitas perusahaan, bahkan menjadi salah satu daya tarik yang mempesona bagi calon investor."Situasi ini sejalan dengan visi Dyandra yang bertekad menjadi penyedia jasa dan solusi atas kebutuhan MICE terbesar di Asia Tenggara, serta menjadi mitra bisnis handal yang memberikan pelayanan tinggi dan solusi inovatif," tutur Lilik.Lilik juga menegaskan, Dyandra akan selalu berusaha memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham secara optimal.Sebagai gambaran, selain bisnis gedung konvensi dan hotel, Dyandra juga dikenal sebagai perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event besar di Indonesia. Contoh saja, pameran berstandar internasional yang digarap Dyandra antara lain Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Indonesia International Communication Conference dan Expo (ICC).Dyandra juga menaungi 31 anak perusahaan yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Adapun 4 pilar bisnis utama yakni PT Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran dan acara, PT Nusa Dua Indonesia sebagai pusat konvensi dan pameran, PT Graha Multi Utama sebagai pengelola bisnis hotel, dan PT Dyamall Graha Utama sebagai pendukung penyelenggara pameran dan acara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News