KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (
DYAN) optimis bisnis
Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) terutama penyelenggaraan
event offline akan mulai beroperasi kembali seiring dengan menurunnya kasus aktif covid-19. Hal itu didorong dari adanya penetapan kebijakan yang ditetapkan memasuki PPKM level 3 di Jakarta. Sehingga perseroan pun menilai kebijakan itu akan menjadi angin segar bagi Dyandra. “Harapan kami, industri MICE bisa segera bangkit kembali di kuartal VI-2021 atau paling lambat di awal tahun 2022,” ungkap Daswar Marpaung, Direktur Utama PT. Dyandra Media International kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8). Daswar pun menambahkan, di tahun 2020 dan 2021, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Diantaranya melakukan ekspansi bisnis ke investasi pengelolaan taman hiburan yang fokus ke sektor pendidikan, industri kesehatan dan jasa pelatihan.
“Namun selama masa pandemi, maka unit-unit baru ini juga akan berdampak langsung dengan adanya pengurangan proyek-proyek yang ada. Untuk sementara kami tetap fokus untuk menyelenggarakan virtual
event dan proyek
event dari Pemerintah,” jelasnya. Sebagai tambahan, konsep
event dilakukan secara
hybrid atau kombinasi antara
online dan
offline diantaranya adalah Webinar Pitstop Virtual Learning CBD Hair Institute, Indonesia International Furniture Expo Show Preview, Dignity of Srikandi – Kartini Edition (E-sport Mobile Legend) dan lainnya.
Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) catatkan total pendapatan sebesar Rp 284,2 miliar di tahun 2020 Selain itu, beberapa
event yang akan segera hadir juga diantaranya yakni Indonesian Petroleum Association Convex pada September 2021, Indonesia International Motor Show Joglo Semar – Banaran pada November 2021, Indonesia International Furniture Expo Virtual Showroom di September dan masih banyak lainnya. Dengan demikian, Perseroan pun memprediksi target pertumbuhan bisnis tahun ini akan tumbuh di kisaran 20% sampai 30% yoy. “Tentu angka ini tidak lepas dari beberapa faktor eksternal di 2021 ini,” ujarnya.
Meski optimis, DYAN masih melihat adanya tantangan-tantangan di tahun ini yang cukup berdampak besar di sektor industri, terutama sektor MICE. Menurutnya, sektor MICE merupakan bagian dari industri pariwisata yang paling berdampak. Namun, DYAN juga masih melihat adanya peluang-peluang untuk mendongkrak kinerja di tahun ini, misalnya peluang penyelenggaraan
event online. Di mana saat ini Dyandra tengah dalam proses
pitching maupun berjalan seperti untuk
event proyek Pemerintah baik dari Kementerian, BUMN, swasta (FMCG, Otomotif, Elektronik, Oil and gas, Bank dll),
E-commerce dan asosiasi yang sedang di garap. “DYAN juga mulai merambah peluang bisnis baru, yaitu sebagai konsultan ahli industri MICE di Indonesia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .