JAKARTA. Bisnis konvensi dan eksibisi atawa pameran bisa jadi kuda hitam bagi PT Dyandra Media International Tbk di masa depan. Lini bisnis tersebut kembali menduduki peringkat kedua sebagai kontributor pendapatan terbesar pada semester I-2016. Performa itu melanjutkan catatan pada kuartal I-2016. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, bisnis konvensi dan pameran tercatat Rp 80,23 miliar atau setara dengan 18,55% terhadap pendapatan neto Rp 432,56 miliar. Posisi bisnis konvensi dan pameran tersebut tepat di bawah bisnis penyelenggara, sebagai kontributor utama bagi kinerja Dyandra. Padahal, sepanjang tahun 2015, bisnis konvensi dan pameran adalah kontributor paling bontot. Dengan catatan pendapatan Rp 91,24 miliar, lini bisnis tersebut berkontribusi 11,77% terhadap total pendapatan sebelum dikurangi diskon yang sebesar Rp 775,16 miliar.
Dyandra memacu bisnis konvensi & pameran
JAKARTA. Bisnis konvensi dan eksibisi atawa pameran bisa jadi kuda hitam bagi PT Dyandra Media International Tbk di masa depan. Lini bisnis tersebut kembali menduduki peringkat kedua sebagai kontributor pendapatan terbesar pada semester I-2016. Performa itu melanjutkan catatan pada kuartal I-2016. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, bisnis konvensi dan pameran tercatat Rp 80,23 miliar atau setara dengan 18,55% terhadap pendapatan neto Rp 432,56 miliar. Posisi bisnis konvensi dan pameran tersebut tepat di bawah bisnis penyelenggara, sebagai kontributor utama bagi kinerja Dyandra. Padahal, sepanjang tahun 2015, bisnis konvensi dan pameran adalah kontributor paling bontot. Dengan catatan pendapatan Rp 91,24 miliar, lini bisnis tersebut berkontribusi 11,77% terhadap total pendapatan sebelum dikurangi diskon yang sebesar Rp 775,16 miliar.