KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023, perekonomian Indonesia diprediksi akan terus bertumbuh dan mencapai hingga US$110 miliar pada tahun 2025. Tingginya angka tersebut tak terlepas dari pertumbuhan pesat industri ekonomi digital, terutama yang didorong oleh sektor e-commerce. Di tahun 2024, e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia diperkirakan masih terus akan menjadi pilihan bagi penjual dalam mempromosikan produknya dan sarana bagi pembeli untuk membeli produk secara mudah.
Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga menyatakan bahwa ia sangat optimistis terhadap peningkatan transaksi di platform e-commerce di tahun depan, seiring dengan tren peningkatan transaksi yang masih cukup positif.
Baca Juga: Ini Alasan Kemendag Bolehkan TikTok Shop Beroperasi Lagi di Media Sosialnya Menurutnya, meskipun ada berbagai isu yang mungkin mempengaruhi pasar, tren positif belanja online diyakini masih terus berlanjut, didukung oleh konsumen yang semakin terbiasa dan nyaman dengan belanja menggunakan platform digital. Faktor-faktor seperti kemudahan, kenyamanan, dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh platform e-commerce akan tetap menjadi pilihan utama konsumen. “Saya pikir konsumen ini semakin lama akan semakin pintar. Mereka yang awalnya coba-coba belanja online sekarang semakin nyaman. Lalu juga kan ada konsumen-konsumen yang baru, apalagi sekarang kan serba digital. Jadi, trennya akan terus naik terlepas apapun masalahnya," ucap dia dalam keterangan, Jumat (22/12). Sebagai tulang punggung bisnis digital di Indonesia, perusahaan-perusahaan e-commerce ini juga wajib menjaga stabilitas operasional mereka. Salah satu strategi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan e-commerce untuk mempertahankan bisnis mereka adalah dengan menerapkan biaya layanan/admin maupun komisi dengan mitra mereka. “Teknologi itu investasinya besar. Mereka punya operasional yang saya pikir penerapan biaya e-commerce selama masih dalam rentang harga yang normal harusnya tidak terlalu dipermasalahkan,” tambah Bima.
Baca Juga: Tokopedia Bagi Ide Seru Kado Natal dan Tahun Baru Lebih lanjut, Bima mengatakan bahwa penerapan biaya-biaya tersebut harus diiringi dengan peningkatan layanan kepada pengguna. Faktor seperti kemudahan mencari produk, kenyamanan dalam mengajukan komplain, hingga keamanan dalam bertransaksi harus menjadi fokus utama bagi platform e-commerce. Selain itu, dia juga menyampaikan pentingnya platform e-commerce menyediakan layanan yang komprehensif, mulai dari proses pencarian produk hingga tahap pembayaran yang mudah guna memberikan kenyamanan bagi konsumen saat bertransaksi. Hal ini juga berbanding lurus dengan berbagai promosi, fitur, dan juga layanan purna jual yang dihadirkan.
Editor: Yudho Winarto