KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pos Indonesia menggarap online to offline (O2O) guna menjawab tantangan di era ekonomi digital. Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan, Pos Indonesia sudah melakukan berbagai hal seperti membangun co-working space hingga menjalin kerja sama dengan e-commerce Indonesia “Kami sudah kerja sama dengan Blibli.com, Bukalapak, Tokopedia, dan lainnya. Cash on delivery (COD) dengan Lazada masih terbatas karena kami ingin cek potensi dan kegagalannya di mana,” ujar Gilarsi pada Kamis (1/2). Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia Agus F. Handoyo bilang, pertumbuhan pengirim paket sepanjang 2017 tumbuh 45% dibanding 2016. Tiga tahun yang lalu sumbangan e-commerce terhadap kurir cuma 20%. "Saat ini sudah 40%-45%. Kontribusi kurir terhadap pemasukan Pos Indonesia mencapai 60%,” jelas Agus.
E-commerce menyumbang 45% pemasukan kurir Pos Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pos Indonesia menggarap online to offline (O2O) guna menjawab tantangan di era ekonomi digital. Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan, Pos Indonesia sudah melakukan berbagai hal seperti membangun co-working space hingga menjalin kerja sama dengan e-commerce Indonesia “Kami sudah kerja sama dengan Blibli.com, Bukalapak, Tokopedia, dan lainnya. Cash on delivery (COD) dengan Lazada masih terbatas karena kami ingin cek potensi dan kegagalannya di mana,” ujar Gilarsi pada Kamis (1/2). Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia Agus F. Handoyo bilang, pertumbuhan pengirim paket sepanjang 2017 tumbuh 45% dibanding 2016. Tiga tahun yang lalu sumbangan e-commerce terhadap kurir cuma 20%. "Saat ini sudah 40%-45%. Kontribusi kurir terhadap pemasukan Pos Indonesia mencapai 60%,” jelas Agus.