JAKARTA. Pertumbuhan bisnis electronic money (e-money) perusahaan telekomunikasi tidak merata. Ada yang mencatat lonjakan fantastis, ada pula yang gagal mencapai target. Terlepas dari pencapaian itu, di mata pelaku industri, bisnis ini ke depan makin menjanjikan. Telkomsel termasuk yang berhasil tumbuh pesat. Per September 2011, jumlah pelanggan T-Cash, produk e-money perusahaan ini, mencapai 6,3 juta orang. Tumbuh 110% dibandingkan akhir 2010. Sampai akhir 2011, T-Cash optimistis bisa menggandeng 8 juta pelanggan, lebih banyak dari target awal, yaitu 7 juta Tahun depan, perusahaan yang tengah bersengketa dengan para pekerjanya ini mengincar 10 juta pelanggan T-Cash. Target ini terhitung lebih rendah, karena pencapaian 2011 sangat tinggi.
"Untuk jaring pelanggan, kami melakukan berbagai promosi. Misalnya memberi fasilitas short message service (SMS) gratis setiap registrasi," kata Reyhan, General Manager Business Development T-Cash. Telkomsel meluncurkan T-Cash akhir 2007. Layanan ini memungkinkan pelanggan bertransaksi menggunakan ponsel miliknya. Hingga saat ini, anak usaha PT Telkom ini sudah menjalin kerja sama dengan sekitar 500 merchant di seluruh Indonesia. Merchant mitra T-Cash beragam, meliputi food and beverage (F&B), konsumen, dan fashion. Saat ini, baru Indomaret merchant T-Cash yang melayani area nasional. Tahun depan, T-Cash sudah merencanakan menambah 500 merchant lagi, termasuk membidik Alfamart dan Carrefour. Namun, Reyhan belum bisa memastikan kapan kerja sama ini akan meluncur. Telkomsel baru satu kali bertemu dengan pihak Carrefour dan belum ada tindak lanjut. Sedangkan pertemuan dengan Alfamart sudah berlangsung tiga kali. Meleset dari target Berbeda dengan T-Cash, perkembangan e-money Indosat tidak menggembirakan. Pada 2010, Indosat menargetkan jumlah pemilik DompetKU, produk e-money mereka, sebanyak 300.000 orang. Tetapi hanya terealisasi 70.000 pelanggan. Tahun ini perusahaan memasang target lebih realistis: 100.000 pelanggan. Dari jumlah itu, realisasinya masih di bawah 70% dari target.