KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (
BWPT) mengincar pertumbuhan kinerja positif di sepanjang tahun ini. Pihaknya menargetkan laba bersih di tahun 2024
dapat meningkat dua digit dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama BWPT Henderi Djunaidi mengatakan target laba bersih yang dibidik tahun ini akan melanjutkan tradisi pertumbuhan dua digit seperti tahun 2024. “Januari 2024 ini sudah menunjukkan
growth produksi tandan buah segar sebesar 20% dibanding dengan Januari tahun sebelumnya,” ungkap Henderi, kepada
Kontan.co.id, Selasa (13/2).
BWPT belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2023, namun apabila menilik realisasi hingga kuartal ketiga, pendapatan usaha BWPT tercatat menurun 6,42%
year on year (YoY) menjadi Rp 3,21 triliun.
Baca Juga: BWPT Menambah Pabrik Sawit Baru Sedangkan dari sisi bottom line, BWPT mencatatkan kinerja positif yang terlihat dari peningkatan laba bersih perseroan yang berada di angka Rp 104,3 miliar, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang merugi sebesar Rp 15,44 miliar. Henderi mengklaim, BWPT akan menutup menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan dua digit sama seperti kuartal sebelumnya. Di mana, BWPT tetap mempertahankan kenaikan dua digit pada komposisi Yield Per Hectar dan Nett Profit. BWPT juga
memiliki rencana membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru hingga tiga tahun ke depan. Pada 8 Agustus 2023, BWPT telah melakukan
groundbreaking PKS berkapasitas 30 ton per jam di Perkebunan Kalimantan Timur.
Pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur tersebut akan dipercepat pembangunannya dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal I-2025 mendatang, “Karena
existing pabrik saat ini telah beroperasi pada kapasitas maksimum,” tambahnya.
Untuk tahun 2024 ini BWPT juga berencana membangun Kernel Crushing Plant (KCP) di salah satu pabrik BWPT di Kalimantan Tengah, di mana KCP ini merupakan
new revenue stream bagi BWPT dan bersamaan dengan itu BWPT juga akan membangun pembangkit listrik tenaga Biogas (PLTBg) yang juga berada di Kalimantan Tengah.
BWPT menganggarkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) sebesar Rp 300 miliar. Dana capex tahun ini difokuskan untuk pembangunan mill extension di Kalimantan Timur, KCP dan Biogas sebagai rencana bisnis tahun 2024, yang diharapkan dapat menambah hilirisasi
green project sebagai bentuk komitmen BWPT terhadap ESG. “Mulai tahun ini sampai dengan 3 atau 4 tahun ke depan BWPT menganggarkan capex sampai dengan total Rp 1 triliun,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .