Earvin Limited borong 8,12% saham COWL



JAKARTA. Kepemilikan saham PT Cowell Development Tbk (COWL)  berubah. Ada investor baru yang masuk menjadi pemegang saham perusahaan properti itu, yakni Earvin Limited.Hal ini diketahui berdasarkan laporan kepemilikan saham yang dirilis PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (13/9). Laporan itu disusun berdasarkan catatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).Dalam pengumuman yang ditandatangani Goklas Tambunan selaku Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI, dan I Gede Nyoman Yetna sebagai Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI menyebutkan, per 12 September 2013, Earvin Limited memiliki 395.470.500 saham setara 8,12% saham COWL. Earvin Limited sebelumnya tidak pernah tercatat sebagai pemilik saham COWL di atas 5%.Berdasarkan laporan keuangan COWL kuartal II-2013, komposisi kepemilikan saham COWL, terdiri dari PT Gama Nusapala yang memegang 93,32% saham COWL, serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5%, yang tercatat menggenggam 6,68%.Jika mengacu pada harga saham COWL pada 12 September 2013 lalu, sebesar Rp 280 per saham, maka nilai pembelian 8,12% saham COWL oleh Earvin Limited sekitar Rp 110,73 miliar.Manajemen COWL belum pernah memberitahukan adanya perubahan kepemilikan saham ini. Siapa Earvin Limited, masih misterius.

Dalam pengumuman, BEI hanya menyebutkan, Earvin Limited adalah perusahaan yang bermarkas di offshore incorporations (Seychelles) limited PO BOX 1239, Seychellois.Sekadar mengingatkan, terakhir kali COWL membuat kejutan dengan menggelar penawaran umum terbatas saham alias rights issue sebanyak 4,12 miliar saham dengan harga Rp 220 per saham. Dari aksi yang dilakukan akhir 2012 silam tersebut, COWL mendapat dana segar hingga Rp 905,52 miliar.Aksi korporasi tersebut sempat mendapat penolakan dari pemegang saham karena dinilai tidak transparan terkait penggunaan dana rights issue untuk pembelian 99,98% saham PT Plaza Adika Lestari (PAL). Pemegang saham kala itu mempertanyakan, alokasi dana hingga Rp 898,76 miliar untuk membeli PAL yang dinilai terlalu mahal. Selain itu, investor juga sempat menduga ada hubungan afiliasi antara COWL dengan pemilik PAL sebelumnya.Hingga semester I-2013, COWL mampu mencetak penghasilan usaha senilai Rp 178,80 miliar, naik 20,66% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 148,18 miliar. Namun, beban bunga COWL melonjak hingga 914,01% dari Rp 2,07 miliar menjadi Rp 20,99 miliar.

Ini menjadi salah satu pemicu laba bersih COWL tergerus dari Rp 32,75 miliar menjadi Rp 27,29 miliar. Kemarin, harga COWL stagnan di Rp 280.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo