East ventures Menggalang Dana US$ 380 Juta Sepanjang 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski industri teknologi menghadapi badai krisis sepanjang 2023, East ventures tetap rajin melakukan penggalangan dana. Di mana, total dana yang dikumpulkan mencapai US$ 380 juta.

Secara rinci, East ventures telah menutup tiga dana baru di tahun tersebut. Pertama, perusahaan berhasil mengantongi US$ 250 juta dari penutupan pertama dan terakhir dari dana Growth Plus untuk mendukung perusahaan portofolio tahap lanjutan dalam ekosistem mereka.

Kedua, perusahaan juga mengumumkan "East Ventures South Korea fund in partnership with SV Investment" senilai US$ 100 juta. Dana ini diharapkan mencapai penutupan perdana pada semester pertama 2024.


Baca Juga: East Ventures Sumbang 200Pohon Mahoni guna Penghijauan DKI Jakarta dengan Presiden RI

Ketiga, East ventures mengumumkan dana pertama yang berfokus pada layanan kesehatan sebesar US$ 30 juta yang didedikasikan untuk mendorong solusi layanan kesehatan inovatif di Indonesia.

Pada tahun 2023, East Ventures juga berhasil menyelesaikan 63 deal, menyambut 29 perusahaan portofolio baru dan menginvestasikan hampir US$ 80 juta ke perusahaan portofolio tahap awal (seed) dan lanjutan (growth).

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, menyadari ketegangan geopolitik di beberapa negara dan ketidakstabilan ekonomi global telah menyebabkan volatilitas yang besar. Hanya saja, ia melihat tanda-tanda positif. 

“Kami tetap waspada, memantau dengan cermat, dan fokus pada tujuan kami terlepas dari fluktuasi eksternal," ujarnya dalam keterangan resmi (3/1).

Baca Juga: Menakar Pendanaan Modal Ventura ke Industri Fintech di Tanah Air

Ia bilang strategi perusahaan akan tetap sama di tahun ini dengan mengidentifikasi dan berinvestasi pada founder dan peluang terbaik, terlepas dari kondisi baik atau buruk. 

“Meski kami melihat banyak prospek investasi di berbagai sektor, termasuk iklim (seperti transisi energi dan proyek terkait iklim), kesehatan, dan rantai pasokan, kami terus berinvestasi secara agnostik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli