KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura, East Ventures memimpin pendanaan tahap awal untuk startup penyedia layanan kesehatan mental (mental health) Riliv. Adapun, investor lain yang turut berpartisipasi ialah Benson Capital, Sankalpa Ventures, Teja Ventures, Telkom Indonesia melalui program akselerasi Indigo, dan angel investor Shweta Shrivastava. Tak menyebut besaran pendanaan yang berhasil dikumpulkan, Riliv berencana menggunakan dana tersebut untuk memperluas layanannya ke sektor yang lebih luas, seperti masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan terintegrasi serta industri yang spesifik memberikan akses tenaga kesehatan mental bagi karyawan. Bukan tanpa alasan, perusahaan melihat kebutuhan layanan tersebut dibutuhkan mengingat Riset Kesehatan Dasar 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari 21 juta jiwa masyarakat Indonesia mengalami masalah psikologis emosional dan depresi. Riset pada tahun 2020 juga menunjukkan bahwa gangguan mental meningkat hampir 2 kali lipat saat pandemi Covid-19.
East Ventures Pimpin Pendanaan Tahap Awal pada Startup Mental Health Riliv
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura, East Ventures memimpin pendanaan tahap awal untuk startup penyedia layanan kesehatan mental (mental health) Riliv. Adapun, investor lain yang turut berpartisipasi ialah Benson Capital, Sankalpa Ventures, Teja Ventures, Telkom Indonesia melalui program akselerasi Indigo, dan angel investor Shweta Shrivastava. Tak menyebut besaran pendanaan yang berhasil dikumpulkan, Riliv berencana menggunakan dana tersebut untuk memperluas layanannya ke sektor yang lebih luas, seperti masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan terintegrasi serta industri yang spesifik memberikan akses tenaga kesehatan mental bagi karyawan. Bukan tanpa alasan, perusahaan melihat kebutuhan layanan tersebut dibutuhkan mengingat Riset Kesehatan Dasar 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari 21 juta jiwa masyarakat Indonesia mengalami masalah psikologis emosional dan depresi. Riset pada tahun 2020 juga menunjukkan bahwa gangguan mental meningkat hampir 2 kali lipat saat pandemi Covid-19.