East Ventures Telah Salurkan Dana US$ 6,6 Juta Per Semester I-2023



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perusahaan modal ventura East Ventures mengatakan bahwa di paruh pertama tahun 2023 atau di Semester I-2023 ini East Ventures telah menyalurkan dana sebesar US$ 6,6 juta atau setara dengan Rp 103,7 miliar.

Head of Media and Marketing at East Ventures Pheseline Felim menyebutkan bahwa dana tersebut disalurkan kepada startup di berbagai sektor termasuk manufaktur, fintech, keamanan, siber, kesehatan, edutech, logistik, F&B, teknologi iklim, dan sebagainya.

“Di tengah ketidakpastian global, transisi kepemimpinan regional, serta kelangkaan alokasi dana untuk perusahaan swasta, East Ventures tetap aktif berinvestasi ke perusahaan-perusahaan teknologi di Asia Tenggara,” ujar Pheseline pada Kontan, Senin (16/10).


Baca Juga: East Ventures dan Living Lab Ventures Pimpin Pendanaan Awal Amoda

Pheselin juga mengatakan tahun 2022 – 2023 sektor digital di Indonesia memasuki babak baru di mana terjadi kenaikan suku bunga bertubi-tubi di Amerika, inflasi yang susah dikontrol, serta perang Rusia dan Ukraina yang membuat global suppy chain terganggu.

“Sehingga seluruh ekosistem teknologi secara global sedang menghadapi tekanan,” tambah Pheseline.

Beberapa hal tersebut kemudian membuat perusahaan perlu lebih berfokus pada efisiensi dan berhati-hati kerena uang yang dulunya dianggap murah saat ini menjadi lebih mahal.

Sedangkan di sisi investor, Pheseline melihat bahwa mereka semakin berhati-hati dalam memberikan pendanaan. Namun, Ia juga menegaskan bahwa uang masih tersedia untuk perusahaan yang baik. Karena dari sisi East Ventures sendiri, ritme atau cadence merupakan hal yang penting.

Baca Juga: Startup Pilihan yang Jadi Incaran Modal Ventura

“Investor harus terus berinvestasi agar dapat merasakan ritme pasar dan mengambil keputusan yang tepat,” kata Pheseline.

Pheseline juga menambahkan bahwa East Ventures tidak akan pernah berhenti untuk melakukan investasi dalam kondisi apapun, kecuali jika tidak ada lagi founder yang bagus untuk diinvestasikan.

“Kami telah menyaksikan peningkatan kualitas para founder dari waktu ke waktu. Dan waktu untuk meningkatkan skala bisnis digital di Asia Tenggara telah dikompresi dan dipercepat,” papar Pheseline.

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .