KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor properti dan perhotelan, PT Eastparc Hotel Tbk (
EAST) menyatakan telah menyerap capex sebesar 55% dari total alokasi sebanyak Rp 2 miliar tahun ini. Direktur Pemasaran Eastparc Hotel Wahyudi Eko Sutoro mengatakan alokasi dana capex ini digunakan untuk pembangunan dua wahana baru yakni, Visionest dan Funrider. Memasuki semester II 2024, EAST berharap target okupansi bisa lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Yudi juga mengatakan, setidaknya juga bisa menyamai tingkap okupansi pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun pada periode yang sama tahun lalu, EAST mencatat tingkat okupansi mencapai 98%.
Baca Juga: CTRA dan EAST Optimis Musim Libur Sekolah Beri Dampak Positif Pada Bisnis Perhotelan "Untuk menyambut momen
peak season di semester II 2024, kami tidak memiliki strategi khusus. Kami masih fokus pada penambahan dua wahana ini saja," jelasnya Rabu (14/8). Sebagai informasi, hingga semester I 2024 EAST meraih pendapatan sebesar Rp 48,50 miliar. Angka ini turun tipis dari pendapatan di periode sama tahun sebelumnya (year on year-yoy) yang tercatat sebesar Rp 49,54 miliar. Selanjutnya, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp12,33 miliar dari beban pokok pendapatan Rp13,36 miliar. Sementara Laba bruto tercatat Rp 36,17 miliar, sama dengan laba bruto tahun sebelumnya Rp36,17 miliar. Sedangkan Laba usaha turun menjadi Rp 19,10 miliar dari laba usaha Rp 21,14 miliar. Sementara itu, perseroan mencatatkan jumlah liabilitas mencapai Rp26,26 miliar hingga periode 30 Juni 2024. Angka ini naik dari jumlah liabilitas Rp21,30 miliar hingga periode 31 Desember 2023. Adapun jumlah aset mencapai Rp 487,55 miliar hingga periode 30 Juni 2024, naik dari jumlah aset Rp 483,46 miliar hingga periode 31 Desember 2023. Terkait kasus peretasan dan penyalahgunaan informasi yang terjadi di google business, Yudi menjelaskan bahwa tidak ada kerugian yang dialami EAST atas aksi tersebut. "Aksi peretasan dan penyalahgunaan yang terjadi di google business yang terjadi akhir-akhir ini tidak menimbulkan kerugian apapun pada hotel kami," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Rabu (14/8).
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Anggarkan Capex hingga Rp 250 Miliar pada Tahun Ini Asal tahu saja, beberapa waktu terakhir Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan adanya penyalahgunaan informasi dan peretasan yang terjadi di google business. Ratusan hotel yang berada di bawah jaringannya, melaporkan kerugian yang terjadi. PHRI sendiri telah melaporkan hal ini kepada Polri serta Polda dan melakukan strategi untuk mengecek data setiap 30 menit di akun google hotelnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi