Eastpring pasarkan reksadana melalui Commonwealth



JAKARTA. PT Eastspring Investment Indonesia bakal memperbesar jangkauan pasarnya. Kali ini, Eastpring akan menjual dua produk reksadananya, yakni Eastspring Alpha Navigator dan Eastpsring Investments IDR High Grade melalui Commonwealth Bank Indonesia."Kami pilih Commonwealth karena bank ini merupakan salah satu bank dengan jangkauan terluas di Indonesia," tandas Riki Frindos, Presiden Direktur Eastpring Investment Indonesia.Sehingga, penetrasi kedua produk tersebut terhadap segmen kelas menengah semakin besar. Sebab, selama ini Commonwealth menyasar konsumen kelas menengah yang terus tumbuh sebagai bidikan pasarnya.Mengingatkan saja, kedua produk tersebut bukan merupakan produk baru dari Eastpring. Eastspring Alpha Navigator merupakan reksadana berbasis efek dengan komposisi investasi 80%-100% diletakan di instrumen saham, sementara sisanya 0%-20% diletakan di instrumen pasar uang.Bobot portofolio reksadana ini banyak diletakan di saham-saham blue chip dan second liner dengan likuiditas terbaik. Setidaknya, ada 25-30 saham yang menjadi pilihan perputaran portofolio dalam produk ini seperti saham ASII, BMRI, BBCA, SMGR, INTP, INDF, ICBP, RALS, TLKM, TBIG, dan beberapa saham pilihan lainnya.Secara year to date (ytd) hingga akhir bulan lalu, Eastspring Alpha Navigator memberikan return 17,34%. Angka ini lebih tinggi dibanding return IHSG pada periode yang sama, yakni 14,5%.Sementara, Eastpsring Investments IDR High Grade merupakan reksadana pendapatan tetap dengan komposisi investasi sebesar 80%-100 diletakan pada instrumen obligasi baik pemerintah maupun swasta. Sedangkan sisanya 0%-20% diletakan pada instrumen pasar uang dalam negeri yang jatuh tempo kurang dari setahun dan deposito berdenominasi rupiah. Produk ini memberikan return sebesar 5,5% secara year to date.Saat ini, dana kelolaan Eastpring Alpha Navigator sebesar Rp 454 miliar. Sedangkan dana kelolaan Eastpsring Investments IDR High Grade sebesar Rp 32 miliar. "Dengan kerjasama ini, kami optimistis dana kelolaan produk tersebut akan terus tumbuh," pungkas Riki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie