EBA-SP SMF beri kupon menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) anyar kembali terbit. Tapi lagi-lagi yang meluncurkannya adalah PT Sarana Multigriya Finansial Tbk atau SMF. Sejak diperkenalkan pertama kali , SMF masih menjadi satu-satunya yang menerbitkan EBA-SP.

SMF kembali bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dalam menerbitkan EBA-SP anyar ini. EBA-SP SMF-BTN04 terbit dalam tiga seri senilai Rp 2 triliun. Seri pertama, yakni seri A1 memiliki tenor dan tahun dengan kupon sebesar 7%.

Kedua, seri A2 memiliki tenor lima tahun dengan kupon 7,5% per tahun. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan rating idAAA untuk kedua instrumen ini. Sedang seri terakhir adalah seri B dengan nilai Rp 176 miliar.


Kepala Divisi Operasional Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ifan Mohamad Ihsan mengatakan, tawaran kupon EBA-SP ini cukup menarik. "Besaran kupon terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan kupon surat utang negara (SUN) maupun obligasi korporasi dengan tenor dan rating yang sama," ujar Ifan, Jumat (9/3).

Menurut data IBPA, per 1 Maret lalu, yield SUN bertenor dua tahun tercatat 5,6%. Sementara yield obligasi korporasi dengan rating AAA sebesar 7,2%. Untuk tenor lima tahun, imbal hasil SUN dan obligasi korporasi masing-masing 6,3% dan 7,9%.

Memang, modal untuk masuk ke dalam instrumen ini tergolong premium bagi investor ritel. Meski ditawarkan dengan minimum investasi awal Rp 5 juta, menurut Ifan, transaksi EBA-SP lazimnya dilakukan dalam kelipatan Rp 1 miliar. "Jadi memang masih didominasi investor institusi, seperti perusahaan dana pensiun dan asuransi," kata dia.

Meski begitu, di samping besaran kuponnya yang menarik, EBA-SP tergolong instrumen yang sangat aman. Ifan menjelaskan, underlying asset EBA-SP adalah kredit pemilikan rumah (KPR) yang akan menjadi jaminan bagi investor.

"Konsepnya jual putus, sehingga EBA-SP dan aset yang menjadi dasarnya akan sepenuhnya menjadi milik investor dan tidak bisa diklaim kembali oleh bank kreditur. Kalau ada gagal bayar, investor dijamin akan terus menerima pembayaran hingga jatuh tempo," kata Ifan.

Sementara, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo optimistis penerbitan EBA-SP kali ini akan cukup menarik investor. Investor cukup confident akan efek ini, karena kami penerbitnya adalah BUMN yang 100% dimiliki oleh pemerintah dengan peringkat idAAA dari Pefindo, baik secara korporasi maupun surat utangnya, kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto