ECB menurunkan suku bunga ke level terendah



FRANKFURT. European Central Bank (ECB) merilis kebijakan yang mengejutkan banyak analis. Bank sentral Eropa ini memangkas suku bunga  acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%, Kamis (7/11). Ini  rekor terendah suku bunga acuan yang dipatok ECB.

Presiden ECB, Mario Draghi, mengatakan ECB memutuskan penurunan suku bunga acuan lantaran prospek inflasi  rendah dan ekonomi Zona Euro melemah. Per Oktober 2013, inflasi di Zona Eropa turun menjadi 0,7%. Ini merupakan level terendah sejak Januari 2010.

Tingkat inflasi yang rendah, telah memicu kekhawatiran terjadinya deflasi di beberapa negara. Harga barang di Yunani, salah satu anggota Zona Eropa yang mengalami krisis terburuk, belum meningkat sejak Juli lalu.


ECB menargetkan, menjaga inflasi di bawah 2%. Ini dinilai sebagai tingkat inflasi yang sehat bagi pertumbuhan ekonomi. Draghi memperkirakan, inflasi rendah akan berkepanjangan. Meskipun, ia berharap inflasi akan naik bertahap menuju level di bawah 2%.

Selain itu, perekonomian Zona Eropa juga lebih lemah dari perkiraan. "Kami akan tetap akomodatif selama diperlukan," kata Draghi, mengutip BBC.

Pemangkasan suku bunga acuan ini juga lantaran tanda-tanda kerapuhan di Zona Eropa makin kentara ditandai tingkat pengangguran di level 12,2% dan kenaikan nilai tukar euro terhadap mata uang utama dunia mencapai hampir 5%.

Keputusan penurunan suku bunga ini diharapkan bisa menambah likuiditas perbankan sebanyak mungkin. Bank bisa memperoleh pinjaman dari ECB dengan bunga lebih murah dan meneruskan ke perusahaan yang membutuhkan untuk mendorong aktivitas perekonomian.

Laba bank bisa turun

Sebanyak 17 anggota Zona Eropa mencatat pertumbuhan ekonomi di level 0,3% pada kuartal kedua tahun ini. Tapi, tingkat pengangguran tinggi masih menjadi tantangan. Di sisi lain, langkah penghematan anggaran belanja di sejumlah negara masih menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

Perdana Menteri Italia, Enrico Letta, menilai penurunan suku bunga menunjukkan kepedulian ECB terhadap pertumbuhan dan daya saing Eropa.

Sehari setelah pengumuman, nilai tukar euro turun lebih dari 1% ke level terendah dalam tujuh pekan terakhir di level US$ 1,3304. Pelemahan euro diperkirakan akan membikin harga barang Eropa di luar negeri lebih murah sehingga menguntungkan eksportir.

ECB mempertahankan suku bunga deposito 0% dan memangkas suku bunga pinjaman marginal menjadi 0,75%. Draghi mengatakan, ECB masih memiliki ruang untuk bertindak jika diperlukan. "Pada prinsipnya, kami bisa memotong suku bunga lebih lanjut," kata Draghi, mengutip Bloomberg.

Langkah itu tentu bukan tanpa risiko. Jika pemangkasan berlanjut, suku bunga deposito bisa jadi negatif. Ini akan menurunkan keuntungan bank dan berpotensi menghambat pasokan kredit.  

Editor: A.Herry Prasetyo