ECB mungkin naikkan bunga, euro ditutup menguat pekan ini



NEW YORK. Di akhir pekan ini, Euro menguat terhadap dollar ke posisi tertinggi dalam sepekan terakhir. Ini juga penguatan mingguan yang pertama dalam sebulan terakhir ini.Mata uang Uni Eropa ini naik 0,6% ke US$ 1,3693 per euro pada pukul 5 sore di New York. Bahkan, pada awal perdagangan sempat menyentuh US$ 1,3715 per euro. Ini level tertinggi sejak 10 Februari. Sepekan ini, euro naik 1,1%.Sebelumnya, euro tertekan karena pasar memegang mata uang safe haven, dollar AS dan Franc Swiss, karena kerusuhan di Timur Tengah. Reli euro justru terjadi setelah anggota dewan eksekutif bank sentral Eropa (ECB) Lorenzo Bini Smaghi mengatakan, bank mungkin perlu menaikkan suku bunga seiring meningkatnya tekanan inflasi global.Bini Smaghi bilang, seiring ekonomi yang berangsur pulih, dan tekanan inflasi global muncul, maka tingkat akomodasi kebijakan moneter harus dipantau, dan jika perlu dikoreksi. ECB mempertahankan suku bunga utama sebesar 1% sejak Mei 2009."Komentar Bini Smaghi menjadi katalis bagi euro, sehingga terjadi reli," kata John Doyle, ahli strategi di perusahaan perdagangan valas Tempus Consulting Inc.Sementara, dollar tertekan setelah imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun, yang menyebabkan aset dalam dollar kurang memikat. Selain itu, Federal Reserve memutuskan akan mempertahankan bunga acuan di level rendah dalam waktu panjang, karena tidak puas dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan saat ini.Indeks dollar AS di IntercontinentalExchange Inc. jatuh 0,5% ke level 77,623. Ini merupakan penurunan hari keempatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini