ECB Segera Selesaikan Stress Test Perbankan



BUSAN. Bank Sentral Eropa alias ECB tak lama lagi bakal menyelesaikan stress test perbankan di kawasan. Tes tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan perbankan untuk bertahan saat kondisi ekonomi dan pasar sedang terpuruk atau krisis.

Pejabat ECB mengatakan, laporan hasil stress test akan segera diumumkan untuk menolong pulihnya kepercayaan pasar. Pekan sebelumnya, ECB mengumumkan potensi kredit macet perbankan Eropa yang mencapai € 195 miliar hingga tahun 2011 nanti.


Amerika Serikat (AS) adalah negara yang mendesak Eropa melakukan langkah itu. Menurut AS, melakukan stress test lalu mempublikasikan hasilnya akan mendorong tingkat kepercayaan pasar serta mendorong perbankan meningkatkan modal tambahan untuk berjaga-jaga terhadap krisis.

Presiden ECB Jean-Claude Trichet, usai pertemuan G-20 di Busan, Korea Selatan, akhir pekan lalu (5/6) mengatakan, otoritas perbankan Eropa kemungkinan sudah menyelesaikan stress test perbankan Eropa. Tes tersebut adalah pedoman dari ECB dan Komisi Eropa untuk pelaku perbankan di kawasan. "Saya menduga publikasi hasil tes akan dilakukan pada waktunya," ungkap Trichet.

Tes itu, menurut Trichet dilakukan oleh Komite Supervisi Perbankan Eropa atawa Committee of European Banking Supervisors (CEBS). CEBS beranggotakan 27 bank sentral di seluruh Eropa.

Hasil stress test nantinya akan menjadi topik pembahasan di pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa. Dalam tes-tes sebelumnya, publikasi hasil hanya menyangkut hal-hal umum tanpa mengacu pada satu individu bank.

Mario Draghi, Gubernur bank sentral Italia yang juga Kepala Badan Stabilitas Finansial Eropa menegaskan, kali ini pihaknya akan mencontoh langkah AS dengan mempublikasikan hasil tes. Menurutnya, keputusan Amrik melakukan tes dan mempublikasikan hasilnya tahun lalu berdampak positif baik untuk pasar maupun perbankan. "Dengan publikasi, perbankan bakal berusaha menaikkan permodalannya. Kami rasa kami akan melakukan hal serupa," ujar Draghi.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mendesak Eropa melakukan upaya lebih keras untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi perbankan di kawasan. Salah satu langkah penting adalah memberikan publik kepercayaan lewat transparansi kondisi industri yang sebenarnya.

Menurut Geithner, pasar akan bekerja lebih baik ketika para pelakunya punya kemampuan lebih baik untuk mengelola risiko. "Juga kalau para pelaku tidak meraba-raba dalam gelap tentang kondisi yang terjadi," pungkas Geithner.

Editor: Uji Agung Santosa