KONTAN.CO.ID - Ditemukannya bangkai seekor paus sperma dengan perut yang dipenuhi sampah plastik di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara, cukup menghentak kita. Sampai kapan kita akan membiarkan sampah-sampah plastik ini mencemari bumi? Sebab, sampai saat ini sampah plastik masih menjadi masalah yang tidak berujung. Sifatnya yang sulit terurai membuatnya hanya bisa menumpuk menjadi gunungan sampah, baik di daratan maupun di lautan. Salah satu terobosan untuk mengurangi sampah plastik, yakni dengan memakai bahan pengganti lainnya yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang dilkaukan oleh Shintia Arivia. Ia membuat berbagai produk ramah lingkungan, seperti alat makan, sikat gigi dan sedotan berbahan bambu. Meluncur pada Juli 2018 lalu, Shintia menamai produknya Eco Hero.
Eco Hero gantikan bahan plastik dengan bambu
KONTAN.CO.ID - Ditemukannya bangkai seekor paus sperma dengan perut yang dipenuhi sampah plastik di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara, cukup menghentak kita. Sampai kapan kita akan membiarkan sampah-sampah plastik ini mencemari bumi? Sebab, sampai saat ini sampah plastik masih menjadi masalah yang tidak berujung. Sifatnya yang sulit terurai membuatnya hanya bisa menumpuk menjadi gunungan sampah, baik di daratan maupun di lautan. Salah satu terobosan untuk mengurangi sampah plastik, yakni dengan memakai bahan pengganti lainnya yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang dilkaukan oleh Shintia Arivia. Ia membuat berbagai produk ramah lingkungan, seperti alat makan, sikat gigi dan sedotan berbahan bambu. Meluncur pada Juli 2018 lalu, Shintia menamai produknya Eco Hero.