Edwin Soeryadjaja & SCMA akan beli saham Tempo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) akan kedatangan sejumlah pemegang saham baru. Pemegang saham baru ini akan masuk pada aksi korporasi penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Dua nama investor yang masuk antara lain Edwin Soeryadjaja dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) menggelar rights issue dengan menerbitkan harga pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. menerbitkan 333,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Artinya, emiten media ini membidik dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar dari rights issue ini. Tidak ada pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue ini.

Yayasan Tempo 21 Juni yang memegang 25,01% saham TMPO tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini. Dalam prospektus yang dirilis Jumat (5/1), TMPO mengungkapkan, pemegang saham terbesar TMPO ini akan mengalihkan haknya kepada beberapa pihak. 


Beberapa pihak ini adalah Edwin Soeryadjaya, PT Sukses Perdana Mandiri, PT Sinar Ganda Jaya, dan PT Surya Citra Media Tbk. Setelah rights issue, tiga pihak berturut-turut akan memiliki masing-masing 1,57% saham TMPO. Sedangkan SCMA akan memiliki 0,79% saham TMPO. Pemegang saham baru lainnya adalah Burlingham International Ltd dengan kepemilikan 2,36% usai rights issue.

Pemegang saham lainnya, yakni PT Grafiti Pers, PT Jaya Raya Utama, dan Yayasan Jaya Raya akan tetap melaksanakan haknya dalam rights issue ini. Setelah rights issue, Grafiti Pers akan menjadi pemegang saham dengan porsi terbesar, yakni 24,28%.

Tempo Inti Media akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha, investasi berbentuk pinjaman ke anak usaha, modal kerja, dan pembayaran utang. TMPO telah menyiapkan dua skema penggunaan dana hasil rights issue ini. Skema ini bergantung pada penyerapan rights issue.

Jika rights issue ini dilaksanakan dengan kesanggupan terbaik (best effort), TMPO akan menggunakan dana sebesar Rp 17 miliar untuk pengembangan usaha. Tempo akan meminjamkan Rp 7 miliar ke PT Temprint untuk membeli empat unit mesin cetak offset dan Rp 10 miliar digunakan untuk pengembangan teknologi digital anak usaha mereka, PT Info Media Digital. 

Dana sebesar Rp 52,79 miliar juga akan digunakan untuk modal kerja dan pinjaman ke dua entitas anak. Sedangkan sekitar Rp 3 miliar akan digunakan untuk membayar kewajiban utang ke Bank Mayapada yang akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2018 nanti.

Namun apabila rights issue ini terserap sepenuhnya, TMPO akan meningkatkan jumlah dana yang akan digunakan untuk modal kerja dan pinjaman ke anak usaha menjadi sebesar Rp 78,68 miliar. Sebanyak Rp 10,7 miliar akan digunakan untuk modal kerja, sementara sisanya akan dipinjamkan kepada enam anak usaha mereka. Besaran dana yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Temprint, Info Media Digital, dan pembyaran kewajiban ke Bank Mayapada masih tetap berjumlah sama dalam skema kedua ini.

Setiap pemegang 100.000 saham berhak atas 45.997 HMETD. Aksi korporasi ini akan memberikan efek dilusi sebesar 31,51% bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya.

Di pasar reguler dan negosiasi, cum right jatuh pada tanggal 5 Januari 2018 sementara ex right jatuh pada tanggal 8 Januari 2018. Di pasar tunai, cum-right jatuh pada tanggal 10 Januari 2018 dan ex-right jatuh pada tanggal 11 Januari 2018. Recording date untuk HMETD ini jatuh pada tanggal 10 Januari 2018 dan akan dicatatkan di bursa pada 12 Januari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati