KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski diterpa isu kenaikan suku bunga acuan The Fed, prospek pendanaan dari pasar modal domestik dipandang masih menarik pada tahun ini. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, setidaknya ada 31 emiten yang memiliki obligasi jatuh tempo pada tahun ini. Secara total, nilai obligasi jatuh tempo tersebut mencapai Rp 33,59 triliun. Emiten tentu perlu mencari alternatif pendanaan untuk melunasi utang obligasinya. Dengan masuknya emiten ke pasar modal, mereka bisa memilih berbagai alternatif pendanaan, mulai dari surat utang (obligasi), rights issue hingga private placement. Namun, di antara alternatif pendanaan itu, analis menilai efek bersifat ekuitas menjadi opsi paling menarik tahun ini. "Alternatif pendanaan ini bisa memberikan kesempatan emiten untuk mencari mitra strategis sehingga mereka bisa meningkatkan kinerja," ujar Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali, Selasa (6/3).
Efek bersifat ekuitas berpotensi menjadi favorit pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski diterpa isu kenaikan suku bunga acuan The Fed, prospek pendanaan dari pasar modal domestik dipandang masih menarik pada tahun ini. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, setidaknya ada 31 emiten yang memiliki obligasi jatuh tempo pada tahun ini. Secara total, nilai obligasi jatuh tempo tersebut mencapai Rp 33,59 triliun. Emiten tentu perlu mencari alternatif pendanaan untuk melunasi utang obligasinya. Dengan masuknya emiten ke pasar modal, mereka bisa memilih berbagai alternatif pendanaan, mulai dari surat utang (obligasi), rights issue hingga private placement. Namun, di antara alternatif pendanaan itu, analis menilai efek bersifat ekuitas menjadi opsi paling menarik tahun ini. "Alternatif pendanaan ini bisa memberikan kesempatan emiten untuk mencari mitra strategis sehingga mereka bisa meningkatkan kinerja," ujar Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali, Selasa (6/3).