Efek Boikot, Starbucks Baru Bisa Realisasikan Penambahan 13 Gerai pada Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks) mencatatkan penambahan 13 gerai baru sepanjang kuartal I-2024.

Chief Operations Officer, PT Sari Coffee Indonesia, Liryawati menegaskan pihaknya belum bisa menargetkan ekspansi bisnis di tahun 2024. Lantaran pihaknya kini masih memperbaiki kinerja penjualan yang secara global turun 6%.

"Sebenarnya tahun ini udah pasti kita harus lebih hati-hati (Untuk menargetkan ekspansi dengan pembukaan gerai baru di Indonesia)," kata Liryawati saat ditemui usai acara Media Gathering ‘Starbucks Indonesia 22nd Anniversary’ di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Jumat (17/5).


Baca Juga: Efek Boikot, Starbucks Pangkas Proyeksi Penjualan Tahun Ini

Liryawati menyatakan bahwa sepanjang tahun 2023, Starbucks berhasil menambah sebanyak 75 gerai di Indonesia. Namun, pihaknya pesimis bahwa di tahun ini dapat mencapai hasil yang persis sama atau meningkat.

"Untuk Q1, sebenarnya kita udah 13 outlet baru. ke depannya kita lebih selektif lagi. Tahun kemarin itu kan kita lagi bagus-bagus aja ya, jadi 75 outlet tahun ini kita ga bisa bilang 75, itu tergantung kondisi pasar. jadi kita harus observasi dan kita take that management decision slowly aja," ungkapnya.

Asal tahu saja, Starbuck Indonesia menjadi salah satu perusahaan atau brand yang terdampak sentimen negatif anti-Israel yakni berupa aksi boikot dari warga Indonesia maupun dunia.

Adapun, aksi boikot tersebut berlangsung dari sekitar bulan Oktober 2023, aksi ini didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa terbaru Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina pada Jumat (10/11) lalu.

Untuk itu, kata Liryawati pihaknya masih mengutamakan kesejahteraan pekerja dan mitra kerja PT Sari Cofee Indonesia. 

Baca Juga: Penjualan Starbucks, Pizza Hut & KFC TW 1 2024 Turun, Dampak Boikot Mulai Terasa?

"Kemudian, priorotas pertama kita adalah partners yakni barista kita, jadi kalo misalnya ekspansi tapi mungkin belum waktunya kasian juga ntar uangnya itu kan sebenarnya lebih baik untuk kesejahteraan partner kita," kata dia.

Starbucks sedang fokus untuk memulihkan kesejahteraan para pekerja yang beberapa waktu terakhir ikut mendapatkan sentimen publik atas isu yang beredar soal dukungan perseroan terhadap Israel.

"Yang kita fokuskan adalah kesejahteraan partners-partners kita yang tadi kita bilang 5.400 karyawan. supaya mereka tetap semangat, uplifting the spirit karena memang mereka seringkali terkena dampak judgement. Jadi kita mau membuat mereka nyaman lah untuk kerja dateng ke gerai juga semangat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .