JAKARTA. Teror kembali mengguncang Jakarta. Kali ini, ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5). Aksi teror itu menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Efek teror bom diprediksi akan merembet ke pasar saham Indonesia, pada transaksi hari ini (26/5). Namun, efeknya hanya sesaat. "Investor asing mungkin wait and see, tapi tidak lama," ungkap Taye Shim, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas kepada KONTAN, Kamis (25/5). Secara historikal, aksi teror bom memang ikut mempengaruhi perdagangan saham di pasar domestik. Meski begitu, pada aksi teror di Sarinah awal 2016 lalu, efeknya ke bursa hanya sesaat. Demikian pula dengan aksi bom Bali 1, 2 dan Hotel JW Marriot, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya turun dalam jangka pendek. Bila dirata-ratakan, dampak aksi pengeboman itu berlangsung tiga hari.
Efek bom ke bursa IHSG hanya sementara
JAKARTA. Teror kembali mengguncang Jakarta. Kali ini, ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5). Aksi teror itu menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Efek teror bom diprediksi akan merembet ke pasar saham Indonesia, pada transaksi hari ini (26/5). Namun, efeknya hanya sesaat. "Investor asing mungkin wait and see, tapi tidak lama," ungkap Taye Shim, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas kepada KONTAN, Kamis (25/5). Secara historikal, aksi teror bom memang ikut mempengaruhi perdagangan saham di pasar domestik. Meski begitu, pada aksi teror di Sarinah awal 2016 lalu, efeknya ke bursa hanya sesaat. Demikian pula dengan aksi bom Bali 1, 2 dan Hotel JW Marriot, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya turun dalam jangka pendek. Bila dirata-ratakan, dampak aksi pengeboman itu berlangsung tiga hari.