Efek China jadi obat kuat bagi Wall Street



NEW YORK. Saham-saham di Amerika Serikat menanjak, mengakhiri penurunan selama lima hari penuh indeks Standard & Poor’s 500. Pelaku pasar berspekulasi China akan mengumumkan kebijakan stimulus. Di dalam negeri, meski ekonomi AS melemah di kuartal dua, namun klaim pengangguran AS turun melebihi perkiraan.

Indeks S&P melaju 0,3% ke 1.437,12 pada pukul 10.24 pagi waktu New York. Indeks Dow Jones naik 19,25 poin atau 0,1% ke 13.432,76.

“Kemungkinan akan lebih banyak stimulus China it u nyata. Ini memberikan harapan bagi pasar,” kata Peter Jankovskis, Fund Manager di Oakbrook Investments.


Bursa-bursa dunia hari ini positif setelah Shanghai Securities News melaporkan spekulasi soal pengumuman kebijakan stimulus China.

Di Amerika, klaim pengangguran merosot 26.000 ke 359.000 di pekan yang berakhir pada 22 September. Angka ini menjadi yang terendah sejak Juli dan lebih baik daripada prediksi para ekonom yang sebesar 375.000.

Wall Street seolah mengabaikan laporan pertumbuhan ekonomi AS yang melemah. PDB AS hanya tumbuh 1,3% di kuartal II.

Tapi hari ini, spekulasi stimulus China lebih dominan menjadi energi pendorong, terutama untuk saham-saham produsen komoditas. Alpha Natural Resoources, misalnya, naik 4,1%, sedangkan Monsanto terangkat 1,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: