KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merevisi panduan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) perusahaan untuk tahun 2018. Dari sebelumnya berkisar US$ 1,3 miliar-US$ 1,5 miliar, ebitda dipangkas menjadi US$ 1,1 miliar-US$ 1,3 miliar. Penurunan target itu terkait dengan regulasi baru yakni harga batubara domestik atau domestic market obligation (DMO) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Direktur Keuangan ADRO David Tendian menyatakan, penurunan panduan ebitda tersebut efek dari kebijkan DMO. Di mana perusahaan akan menjual batubara kepada domestik seharga US$ 70 per ton. Hal ini akan berdampak negatif terhadap ebitda perusahaan.
Efek DMO, Adaro pangkas target ebitda 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merevisi panduan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) perusahaan untuk tahun 2018. Dari sebelumnya berkisar US$ 1,3 miliar-US$ 1,5 miliar, ebitda dipangkas menjadi US$ 1,1 miliar-US$ 1,3 miliar. Penurunan target itu terkait dengan regulasi baru yakni harga batubara domestik atau domestic market obligation (DMO) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Direktur Keuangan ADRO David Tendian menyatakan, penurunan panduan ebitda tersebut efek dari kebijkan DMO. Di mana perusahaan akan menjual batubara kepada domestik seharga US$ 70 per ton. Hal ini akan berdampak negatif terhadap ebitda perusahaan.