Efek Donald Trump positif corona, IHSG diprediksi melemah pada Senin (5/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin (5/10).  Pada Jumat lalu (2/10), IHSG beralhir melemah 0,87% ke level 4.926,73.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menebak, IHSG berpotensi bergerak melemah karena dipengaruhi oleh berita Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya yang positif corona (Covid-19). Selain itu, kondisi ekonomi yang menurun dan berpotensi resesi di kuartal III-2020 juga menjadi sentimen negatif.

Hendriko juga memprediksi, selama pekan ini IHSG masih akan cenderung melemah. "Sentimen yang menyelimuti dari rilis ekonomi cadangan devisa dan penjualan ritel Agustus 2020 serta sentimen-sentimen yang masih menyelimuti market minggu kemarin," jelas Hendriko, Minggu (3/10).


Baca Juga: Begini prospek saham berkapitalisasi besar yang jadi laggard IHSG di bulan lalu

IHSG pada pekan lalu diselimuti sentimen deflasi di bulan September 2020, rencana stimulus AS tahap kedua senilai US$ 2,2 triliun. Kemudian prediksi resesi ekonomi Indonesia kuartal III-2020, kembali turunnya indeks manufaktur Indonesia, berita Donald Trump positif Covid-19 serta aksi window dressing pada penghujung kuartal III 2020.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga memprediksi, IHSG pada Senin (5/10) akan cenderung melemah. Sentimen yang mempengaruhi masih sama dengan pekan lalu, antara lain efek debat calon Presiden AS, perkembangan rupiah dan Covid-19.

Pekan lalu, IHSG bergerak melemah dipengaruhi oleh indikator ekonomi yang cenderung kurang baik. "Deflasi yang dicatatkan pada bulan September dan pelemahan rupiah juga membuat indeks menjadi lebih volatile," jelasnya.

Hendriko memprediksi, IHSG bakal bergerak mixed cenderung melemah  dengan resisten di level 5.000-5.037 dan support 4.910-4.920. Sedangkan, Chris memprediksi IHSG melemah ke area 4.850-4.950.

Selanjutnya: Masuk kuartal IV-2020, bagaimana sebaiknya mengatur portofolio investasi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat