KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu geopolitik bisa mengangkat harga emas di pasar global. Namun efeknya diprediksi hanya sementara. Pasalnya, pelaku pasar akan kembali fokus ke rencana The Fed menaikkan suku bunga. Dus, investor pun bisa beralih ke dollar Amerika Serikat (AS) dan pamor emas bisa meredup. Selasa (7/11), per pukul 21.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange melemah 0,22% menjadi sebesar US$ 1.278,80 per ons troi. Sepekan terakhir, harga emas juga cuma menguat 0,63%. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga emas melemah karena aksi ambil untung investor setelah hari sebelumnya harga emas menguat signifikan. Kala itu, situasi geopolitik Arab Saudi yang memanas pasca penahanan sejumlah pangeran kerajaan mendorong kenaikan harga emas. “Aset safe haven seperti emas lantas diburu para investor,” kata Faisyal, Selasa (7/11).
Efek geopolitik ke emas cuma sementara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu geopolitik bisa mengangkat harga emas di pasar global. Namun efeknya diprediksi hanya sementara. Pasalnya, pelaku pasar akan kembali fokus ke rencana The Fed menaikkan suku bunga. Dus, investor pun bisa beralih ke dollar Amerika Serikat (AS) dan pamor emas bisa meredup. Selasa (7/11), per pukul 21.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange melemah 0,22% menjadi sebesar US$ 1.278,80 per ons troi. Sepekan terakhir, harga emas juga cuma menguat 0,63%. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga emas melemah karena aksi ambil untung investor setelah hari sebelumnya harga emas menguat signifikan. Kala itu, situasi geopolitik Arab Saudi yang memanas pasca penahanan sejumlah pangeran kerajaan mendorong kenaikan harga emas. “Aset safe haven seperti emas lantas diburu para investor,” kata Faisyal, Selasa (7/11).