KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Bank Indonesia Tbk (
SUPA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/12/2025). Dampaknya, modal inti Superbank meningkat yang membuat bank digital ini naik kelas jadi KBMI 2. Seperti diketahui, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mendorong bank-bank KBMI 1 untuk bisa naik kelas melalui aksi konsolidasi. Di mana, bank KBMI 1 adalah yang memiliki modal inti Rp 3 triliun hingga Rp 6 triliun. “Per hari ini, modal inti kami sudah naik jadi Rp 8 triliun. Berarti sesuai ketentuan, kami sudah masuk bank KBMI 2,” ujar Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: Kabar Baik! BRI Bakal Bagi Dividen Interim Rp 137 Per Saham Sebagai informasi, dengan adanya IPO, Superbank mengantongi dana Rp 2,79 triliun, sebelum dikurangi biaya-biaya IPO. Per 30 September 2025, modal inti Superbank tercatat senilai Rp 4,88 triliun. Tigor pun menjelaskan sesuai prospektus, sekitar 70% dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked baik ritel dan UMKM, area yang menjadi fokus pertumbuhan utama Superbank. Sementara itu, sekitar 30% akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment systems, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, serta investasi jangka panjang di AI, data analytics, dan cybersecurity. Ke depan, Tigor bilang Superbank akan memperkuat sinergi ekosistem digital Grab–OVO dan Emtek di Indonesia, serta dukungan para pemegang saham strategis lainnya, yaitu Singtel, KakaoBank, dan GXS.
“Kombinasi kapabilitas teknologi, jangkauan ekosistem, dan pengalaman perbankan regional ini semakin memperkuat posisi Superbank dalam menghadirkan layanan finansial yang lebih inklusif, relevan, dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News