JAKARTA. Harapan January effects yang akan terjadi pada bulan ini rupanya tidak seperti yang diharapkan. Lihat saja, sampai hari ini, belum ada tanda-tanda bursa akan menguat. Faktor global lebih kuat menekan indeks, harga minyak yang terus melorot ikut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kendati menguat dalam dua hari terakhir, namun harga minyak masih belum merangkak dari kisaran US$ 30 per barel. Hal itu memaksa investor untuk lebih hati-hati dalam menaruh dananya. Dalam dua hari ini hingga masuk awal bulan Februari, diperkirakan efek januari tak ampuh menopang bursa. Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enteprise mengatakan bahwa sejak Desember tahun lalu hingga menjelang akhir bulan ini, efek Januari tidak signifikan. Indeks tidak bergerak seperti yang diprediksi, padahal banyak yang memperkirakan indeks bisa bergerak lebih kuat pada Januari ini.
Efek Januari tak cukup kuat menopang bursa
JAKARTA. Harapan January effects yang akan terjadi pada bulan ini rupanya tidak seperti yang diharapkan. Lihat saja, sampai hari ini, belum ada tanda-tanda bursa akan menguat. Faktor global lebih kuat menekan indeks, harga minyak yang terus melorot ikut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kendati menguat dalam dua hari terakhir, namun harga minyak masih belum merangkak dari kisaran US$ 30 per barel. Hal itu memaksa investor untuk lebih hati-hati dalam menaruh dananya. Dalam dua hari ini hingga masuk awal bulan Februari, diperkirakan efek januari tak ampuh menopang bursa. Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enteprise mengatakan bahwa sejak Desember tahun lalu hingga menjelang akhir bulan ini, efek Januari tidak signifikan. Indeks tidak bergerak seperti yang diprediksi, padahal banyak yang memperkirakan indeks bisa bergerak lebih kuat pada Januari ini.