Efek Miami memudar, harga Bitcoin gagal menembus level US$ 40.000



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin gagal menembus level US$ 40.000. Posisi kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia ini dalam 24 jam terakhir mentok di US$ 39.473,30, kemudian melorot.

Bahkan, harga Bitcoin kembali jatuh ke kisaran US$ 36.000. Mengacu data CoinDesk, Jumat (4/6) pukul 13.52 WIB, Bitcoin ada di US$ 36.745,35 atau turun 5,55% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. 

Konferensi Bitcoin 2021 di Miami, Amerika Serikat, yang berlangsung 4-6 Juni, sempat membawa dampak ke pergerakan harga kripto tertua di dunia itu. 


Mati Greenspan, CEO Quantum Economics, menyebut pengaruh Konferensi Bitcoin 2021 di Miami ke pergerakan harga BTC sebagai "Efek Miami".

“Idenya adalah berkumpulnya beberapa ribu orang untuk mempercepat jaringan, berbagi ide, dan menutup kesepakatan dapat menjadi keuntungan bagi pertumbuhan akar rumput di industri ini,” tulis Greenspan dalam buletin yang terbit Rabu (2/6).

Baca Juga: Efek Miami, harga Bitcoin mendaki capai level US$ 38.000

“Kami telah melihat pembelian dan penjualan yang signifikan pada level US$ 30.000 dan US$ 40.000, masing-masing,” sebut QCP Capital dalam catatan investor terbarunya, Jumat.

“BTC mencoba menembus US$ 40.000 untuk keluar dari kisaran US$ 30.000-US$ 40.000 yang telah kita alami setelah kecelakaan pertengahan Mei,” kata Elie Le Rest, Partner di ExoAlpha, kepada CoinDesk.

"Tapi, garis US$ 40.000 tampaknya dapat dipecahkan karena pelaku pasar mendapatkan kembali kepercayaan diri setelah kecelakaan (penurunan) besar dua minggu lalu," imbuh dia.

Pada 23 Mei lalu, harga Bitcoin mencapai level terendah dalam tiga bulan terakhir di kisaran US$ 31.000.

Selanjutnya: Harga Dogecoin melonjak 35%, bukan Elon Musk pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan