Efek pandemi virus Covid-19, LRT Jabodebek mundur ke 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk proyeksikan penyelesaian pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek mundur hingga 2022.

Direktur Operasi 2 Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan keterlambatan penyelesaian proyek dipengaruhi pandemi virus Covid-19 yang memunculkan pembatasan seperti protokol physical distancing sejak awal Maret 2020.

Akibatnya, pembebasan lahan untuk depo juga mundur.  "Kami sempat mengalami penurunan produktivitas," ujarnya di Kantor Adhi Karya, Kamis (4/6).


Pundjung menjabarkan sampai dengan 22 Mei 2020 progres pembangunan LRT Jabodebek Tahap I mencapai 71,2%. Secara rinci, untuk Pelayanan 1 Cawang – Cibubur sudah 85,7%.

Baca Juga: Gara-gara pandemi Covid-19, Adhi Karya (ADHI) bakal revisi target kinerja 2020

Kemudian lintas pelayanan 2 Cawang – Kuningan – Dukuh Atas progresnya mencapai 65,9%. Sementara, untuk lintas pelayanan 3 Cawang – Bekasi Timur progresnya 64,8%.

Memasuki era 'new normal', Pundjung berujar optimistis dapat melanjutkan proyek tersebut kembali. "Dengan sudah adanya normal baru diharapkan bisa mulai lagi dengan kecepatan penuh mulai Juli," ucapnya.

Dengan adanya perlambatan tersebut, ia memperkirakan baru akan merampungkan seluruh sistem persinyalan dan hal-hal yang terkait dengan teknis pengoperasian kereta yang digadang-gadang tanpa masinis pada Maret 2022.

Setelah itu, masih akan ada uji coba yang dilakukan langsung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) selama tiga bulan. Karenanya, LRT Jabodebek baru akan beroperasi penuh pada Juni 2022.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya proyek tersebut diharapkan dapat beroperasi secara penuh pada November 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto