KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dunia terpaku menanti hasil pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Hasil Pilpres AS akan sangat berdampak lantaran arah kebijakan calon presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris sedikit berbeda dari arah geopolitik dan ekonomi saat ini. Di bidang geopolitik, Trump akan mengupayakan kesepakatan dengan Vladimir Putin. Kata Trump, dia akan mengakhiri perang 24 jam dengan mengajak Putin bernegosiasi, meski tak menjelaskan bagaimana hal itu akan dilakukan. Trump kerap memberi isyarat terhadap Ukraina agar perlu menyiapkan konsesi. Trump juga mempertanyakan, mengapa AS menghabiskan begitu banyak uang untuk mendukung Ukraina dan membuat sekutunya Eropa perlu menanggung lebih banyak beban.
Baca Juga: US Trade Deficit Widens Sharply in September Trump juga ingin keluar dari perang yang mahal dan berisiko. Jadi, kemungkinan besar bantuan AS ke Ukraina akan dikurangi dan posisinya akan melemah. Namun kondisi ini bisa menekan Eropa untuk mengisi kekosongan. Sebab Trump tak ingin membuka pintu kemenangan langsung Rusia. Sementara itu Harris yang sangat dekat dengan Biden, dinilai akan menjadi generasi yang berbeda, tidak terlalu mendalami Perang Dingin. Harris mengisyaratkan kepada Ukraina, AS akan mengurangi bantuan dan berharap perang berakhir lewat jalur diplomasi. Untuk perang di Gaza pun Harris akan tetap mendukung Israel dan memastikan kebutuhan sarana perlengkapan Israel. Tapi ia lebih banyak meminta mengurangi penderitaan warga sipil di Gaza. Sementara Trump tegas akan menghentikan perang. Dia mengatakan Israel perlu lebih baik dalam hubungan masyarakat dan meminta Israel menyelesaikannya. Tapi dia tidak bilang apakah akan mendukung Palestina dan tetap akan mengisolasi Iran.