KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi China tahun depan hanya akan tumbuh 6,5%, melambat dibanding perkiraan pertumbuhan pada tahun ini sekitar 6,8%-6,9%. Meski begitu, hal ini diperkirakan BI tidak berdampak pada ekonomi dalam negeri. Sebabnya, harga komoditas masih akan tetap tinggi dan menguntungkan pengusaha. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, proses rebalancing dan deleveraging China akan mempengaruhi permintaan komoditas. Lantaran mereka akan mengurangi kegiatan investasinya. Namun, proses rebalancing China akan terjadi secara bertahap. Hal tersebut diperkirakan membuat konsumsi dan ekspor China akan tetap tinggi. Ini pula yang meyakini BI bahwa ekonomi China masih bisa tumbuh di atas 6,5% tahun depan.
Efek perlambatan Ekonomi China 2018 tak signifikan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi China tahun depan hanya akan tumbuh 6,5%, melambat dibanding perkiraan pertumbuhan pada tahun ini sekitar 6,8%-6,9%. Meski begitu, hal ini diperkirakan BI tidak berdampak pada ekonomi dalam negeri. Sebabnya, harga komoditas masih akan tetap tinggi dan menguntungkan pengusaha. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, proses rebalancing dan deleveraging China akan mempengaruhi permintaan komoditas. Lantaran mereka akan mengurangi kegiatan investasinya. Namun, proses rebalancing China akan terjadi secara bertahap. Hal tersebut diperkirakan membuat konsumsi dan ekspor China akan tetap tinggi. Ini pula yang meyakini BI bahwa ekonomi China masih bisa tumbuh di atas 6,5% tahun depan.