Efek pilpres, rupiah terapresiasi 2,4%



JAKARTA. Rupiah melemah tipis di akhir pekan. Di pasar spot, Jumat(11/7), pasangan USD/IDR naik 0,12% dibanding hari sebelumnya ke level Rp 11.588. Meski demikian, selama sepekan terakhir, mata uang berlambang Garuda ini telah terapresiasi sebesar 2,4%.

Pergerakan serupa terlihat dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI). Kemarin, rupiah melemah 0,67% terhadap dollar AS dari hari sebelumnya ke posisi Rp 11.627. Namun, dalam sepekan, rupiah masih terapresiasi 2,18%.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menyebut, pelemahan rupiah sebagai koreksi yang wajar, pasca euforia pemilihan presiden (pilpres). "Ekspektasi pasar terjadi. Pasangan yang diunggulkan tercatat unggul dalam hasil hitung cepat (quick count). Namun, penguatan tidak bertahan lama karena ada data dari eksternal. Jumlah klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) turun per pekan lalu," paparnya.


Sjarif Gunawan, Head of Global Sales PT Bank CIMB Niaga Tbk menilai, data klaim pengangguran itu memperkuat dugaan perekonomian AS terus tumbuh sehat dan memperbesar kemungkinan kenaikan suku bunga. Selain itu, ketidakpastian pasar masih cukup tinggi setelah pilpres, karena hasil pasti baru didapatkan 22 Juli nanti. Menurut Sjarif, isu pilpres masih akan memengaruhi pasar pada pekan depan. Prediksinya, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 11.500-Rp 11.800 per dollar AS.

Sementara, Zulfirman menduga, rupiah masih wait and see sambil menunggu keputusan final KPU. Rupiah akan bergulir antara Rp 11.425-Rp 11.720 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini