KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 membuat potensi gagal bayar kredit membesar, termasuk di sektor multifinace. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pertengahan April 2020, ada lebih dari 270.000 proposal untuk relaksasi pembiayaan. Tidak lebih dari 70.000 kontrak restrukturisasi telah disetujui. Dalam riset BCA Sekuritas yang dirilis 24 April 2020 tercatat, saat ini ada lima perusahaan multifinance yang menguasai pembiayaan roda empat. Mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga memiliki BCA Finance, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lewat Mandiri Tunas Finance (MTF), PT Bank Danamon Tbk (BDMN) lewat Adira Finance dan Astra Sedaya Finance serta Toyota Astra Finance. Kelima perusahaan pembiayaan tersebut menguasai sekitar 47,5% pasar roda empat. Bila dirinci, BCA Finance menguasai 14% pangsa pasar pembiayaan roda empat. BMRI termasuk MTF menguasai 10%, Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) menguasai 8,4%, Astra Sedaya Finance (ACC) 8,2% dan Toyota Astra Finance (TAF) 6,1%
Sementara pembiayaan roda dua didominasi oleh BDMN dan Federal Indonesia Finance yang menguasai sekitar 57% pangsa pasar. Nah, menurut pantauan BCA Sekuritas terhadap delapan bank yang memiliki bisnis pembiayaan otomotif, BDMN memiliki eksposur terluas yang didominasi roda empat dengan menyumbang 37% dari total pinjaman, atau 79% dari pinjaman konsumer.