JAKARTA. Publikasi notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan pengaruh positif bagi pergerakan rupiah. Pada penutupan perdagangan Kamis (23/2), mata uang Garuda menguat tipis terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah akhir pekan ini akan ditentukan oleh rilis klaim pengangguran AS.Di pasar spot, rupiah menguat sekitar 0,13% menjadi Rp 13.351 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda masih ditutup melemah 0,03% menjadi Rp 13.360 per dollar AS.Tonny Mariano, analis Esandar Arthamas Berjangka, melihat, sebenarnya tak banyak sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Tapi rupiah bisa menguat tipis karena notulen rapat FOMC menunjukkan para petinggi bank sentral AS masih belum bisa memastikan kapan suku bunga acuan akan dinaikkan.
Bahkan dalam pertemuan tersebut, pejabat The Fed malah menunjukkan sikap berhati-hati dalam mengambil keputusan. FOMC tidak menunjukkan adanya indikasi kuat The Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Maret, terang Tonny