Bank Indonesia (BI) sudah berupaya mengeluarkan semua resep agar kurs rupiah tak semakin terpuruk. Mulai dari menaikkan suku bunga acuan hingga mengaktifkan kembali instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan SBI tenor 12 bulan untuk menyedot lagi dana-dana asing. Sejauh ini, resep bank sentral belum langsung cespleng membuat rupiah sontak perkasa. Terbukti pergerakan rupiah tak jauh dari level Rp 14.500 per dollar AS, walau bunga BI sudah naik. Bahkan, akhir pekan lalu, kurs rupiah sempat menyentuh Rp 14.530. Suku bunga acuan BI yang sudah naik hingga 100 basis poin di tahun ini, belum cukup ampuh menahan tekanan atas rupiah, sehingga perlu instrumen moneter lain untuk menyangga rupiah.
Efek rupiah
Bank Indonesia (BI) sudah berupaya mengeluarkan semua resep agar kurs rupiah tak semakin terpuruk. Mulai dari menaikkan suku bunga acuan hingga mengaktifkan kembali instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan SBI tenor 12 bulan untuk menyedot lagi dana-dana asing. Sejauh ini, resep bank sentral belum langsung cespleng membuat rupiah sontak perkasa. Terbukti pergerakan rupiah tak jauh dari level Rp 14.500 per dollar AS, walau bunga BI sudah naik. Bahkan, akhir pekan lalu, kurs rupiah sempat menyentuh Rp 14.530. Suku bunga acuan BI yang sudah naik hingga 100 basis poin di tahun ini, belum cukup ampuh menahan tekanan atas rupiah, sehingga perlu instrumen moneter lain untuk menyangga rupiah.