Efek rupiah loyo, harga mobil siap mendaki



JAKARTA. Produsen dan pedagang mobil di Indonesia tak mau keuntungan tergerus pelemahan nilai tukar rupiah. Karenanya, meskipun penjualan tengah lesu, dan daya beli masyarakat turun, agen penjual mobil saat ini tengah bersiap mengerek harga jual.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku, saat ini, produksi mobil Daihatsu menggunakan bahan baku komponen lokal nyaris 90%. Itu artinya hanya 10% yang diimpor. Namun, komponen lokal masih mengandalkan bahan baku impor.

"Bahan baku di hulu komponen masih banyak yang impor. Ini yang memberatkan," ujar Amelia, Rabu (12/8). Jika harga bahan baku komponen tersebut naik, tentu harga komponen yang diproduksi perusahaan komponen lokal juga ikutan naik.


Meski demikian, Amelia tak menyebut secara jelas berapa persentase kenaikan harga jual mobil Daihatsu sepanjang tahun ini. "Kami biasanya mencoba melakukan penyesuaian harga setiap kuartal," ujar Amelia, Rabu (12/8).

Tak hanya merek mobil Daihatsu, produsen mobil asal Jepang lainnya yakni PT Honda Prospect Motor (HPM) yang juga agen utama mobil bermerek Honda juga mengeluhkan kenaikan biaya produksi akibat pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Melihat kondisi mata uang rupiah yang tak kunjung menguat, Jonfis Fandi, Direktur Pemasaran dan Purnajual HPM bilang, pihaknya sedang merumuskan kenaikan harga dalam waktu dekat. "Ya akan ada penyesuaian dalam waktu dekat," ujar Jonfis kepada KONTAN, Rabu (12/8).

Namun Jonfis juga tidak memberitahukan kapan dan berapa persentase atau besaran kenaikan harga jual mobil Honda tersebut.

Selain Honda, merek mobil seperti Suzuki justru telah duluan menaikkan harga jual mobilnya. Davy Tuilan, 4 Wheels Marketing-Dealer Network Development Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bilang, Suzuki sudah menaikkan harga jual sekitar Rp 1,5 juta untuk semua varian pada bulan ini. " kenaikan harga ini sesuai dengan rencana kami sejak awal tahun, bukan karena hari ini terjadi kenaikan kurs dollar," ujar Davy kepada KONTAN, Rabu (12/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri