JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan kedua bulan ini dengan penurunan tajam. Indeks saham merosot 1,52% ke 4.749,31 pada Senin (9/5). Menurut Analis Reliance Securities Lanjar Nafi, penurunan IHSG disebabkan faktor data perdagangan di China yang memburuk. Impor Tiongkok menurun hingga 10,9%. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap aktivitas ekspor Indonesia. Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 457,58 miliar. Derasnya aksi jual membuat IHSG kembali menguji support. Jika support 4.738 ditembus, maka pelemahan lanjutan akan terjadi dengan target koreksi selanjutnya di sekitar 4.700-4.650.
Efek sell on May pada IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan kedua bulan ini dengan penurunan tajam. Indeks saham merosot 1,52% ke 4.749,31 pada Senin (9/5). Menurut Analis Reliance Securities Lanjar Nafi, penurunan IHSG disebabkan faktor data perdagangan di China yang memburuk. Impor Tiongkok menurun hingga 10,9%. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap aktivitas ekspor Indonesia. Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 457,58 miliar. Derasnya aksi jual membuat IHSG kembali menguji support. Jika support 4.738 ditembus, maka pelemahan lanjutan akan terjadi dengan target koreksi selanjutnya di sekitar 4.700-4.650.