JAKARTA. Rupiah bergerak menguat. Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 7,5% memberikan sentimen positif. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin (17/3) memperlihatkan, rupiah menguat 0,21% ke Rp 13.209 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah turun 0,49% menjadi Rp 13.180 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia David Sumual memaparkan, tiga faktor yang berperan bagi penguatan rupiah. Pertama, BI tidak memangkas suku bunga. Kedua, membaiknya neraca perdagangan Indonesia yang surplus US$ 700 juta. Ketiga, respons positif pasar atas paket kebijakan pemerintah agar rupiah stabil. Analis Monex Investindo Futures Agus Chandra mengatakan, kebijakan pemerintah menstabilkan rupiah, salah satunya dengan memperluas pemberlakuan negara bebas visa, berkontribusi terhadap penguatan rupiah. Kebijakan ini dapat menyedot kedatangan turis asing dan menambah cadangan devisa.
Efek suku bunga acuan BI menguatkan otot rupiah
JAKARTA. Rupiah bergerak menguat. Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 7,5% memberikan sentimen positif. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin (17/3) memperlihatkan, rupiah menguat 0,21% ke Rp 13.209 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah turun 0,49% menjadi Rp 13.180 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia David Sumual memaparkan, tiga faktor yang berperan bagi penguatan rupiah. Pertama, BI tidak memangkas suku bunga. Kedua, membaiknya neraca perdagangan Indonesia yang surplus US$ 700 juta. Ketiga, respons positif pasar atas paket kebijakan pemerintah agar rupiah stabil. Analis Monex Investindo Futures Agus Chandra mengatakan, kebijakan pemerintah menstabilkan rupiah, salah satunya dengan memperluas pemberlakuan negara bebas visa, berkontribusi terhadap penguatan rupiah. Kebijakan ini dapat menyedot kedatangan turis asing dan menambah cadangan devisa.