KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) memproyeksikan potensi lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam waktu dekat, jika pemerintah tidak segera melakukan langkah mitigasi atas efek lanjutan dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat terhadap produk impor dari sejumlah negara. Ketua Umum KSPN, Ristadi, mengatakan bahwa gelombang PHK berikutnya bisa lebih besar dari yang terjadi pada kuartal I-2025. Ancaman ini muncul karena kebijakan tarif AS terhadap produk asal China dan Vietnam mendorong limpahan barang ke pasar alternatif seperti Indonesia, yang bisa memicu tekanan besar terhadap industri dalam negeri. Baca Juga: Antisipasi Efek Tarif AS, Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK
Efek Tarif AS dan Produk Impor, KSPN Prediksi Lonjakan PHK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) memproyeksikan potensi lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam waktu dekat, jika pemerintah tidak segera melakukan langkah mitigasi atas efek lanjutan dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat terhadap produk impor dari sejumlah negara. Ketua Umum KSPN, Ristadi, mengatakan bahwa gelombang PHK berikutnya bisa lebih besar dari yang terjadi pada kuartal I-2025. Ancaman ini muncul karena kebijakan tarif AS terhadap produk asal China dan Vietnam mendorong limpahan barang ke pasar alternatif seperti Indonesia, yang bisa memicu tekanan besar terhadap industri dalam negeri. Baca Juga: Antisipasi Efek Tarif AS, Prabowo Ingin Bentuk Satgas PHK