KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implikasi negatif di balik pembagian dividen berupa melemahnya rupiah itu saat ini tak sekuat dulu berkat tax amnesty beberapa tahun lalu. Tak jarang emiten mengikuti program tersebut. Sehingga, porsi kepemilikan asingnya kini berkurang, bahkan hilang sama sekali. Contohnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Medio 2016, ada transaksi tutup sendiri (crossing) saham BBCA senilai Rp 177 triliun. Crossing saham itu diindikasikan merupakan langkah Grup Djarum yang diduga ikut program tax amnesty. Nama Farindo Investment (Mauritius) Ltd yang sebelumnya merupakan pemegang saham pengendali BBCA kini hilang. Sekarang, PT Dwimuria Investama Andalan menjadi pemilik 54,94% saham BBCA.
Efek tax amnesty kurang kuat menghadapi implikasi musim dividen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implikasi negatif di balik pembagian dividen berupa melemahnya rupiah itu saat ini tak sekuat dulu berkat tax amnesty beberapa tahun lalu. Tak jarang emiten mengikuti program tersebut. Sehingga, porsi kepemilikan asingnya kini berkurang, bahkan hilang sama sekali. Contohnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Medio 2016, ada transaksi tutup sendiri (crossing) saham BBCA senilai Rp 177 triliun. Crossing saham itu diindikasikan merupakan langkah Grup Djarum yang diduga ikut program tax amnesty. Nama Farindo Investment (Mauritius) Ltd yang sebelumnya merupakan pemegang saham pengendali BBCA kini hilang. Sekarang, PT Dwimuria Investama Andalan menjadi pemilik 54,94% saham BBCA.