JAKARTA. Sebagian besar investor di pasar saham Asia melakukan aksi ambil untung atau profit taking, kemarin (27/4). Alhasil, hampir seluruh indeks saham di kawasan ini melorot. Kenaikan hanya dialami indeks Nikkei 225 sebesar 0,42% menuju 11.212,66.Sedangkan penurunan terbesar diderita indeks Shanghai, yang terkoreksi 2,07% menjadi 2.907,93. Disusul indeks Hang Seng yang turun 1,51% ke 21.261,79. Analis Asia Kapitalindo Futures, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, saat ini pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS). Indikasinya, Departemen Keuangan AS mulai menjual saham Citigroup yang dimilikinya. "Penjualan saham ini merupakan langkah terakhir sebelum The Fed menaikkan suku bunga," kata Kiswoyo. Ia memperkirakan, The Fed akan mengerek suku bunga acuan pada kuartal kedua tahun ini. Akibatnya, pasar di Asia akan terkoreksi.
Efek The Fed Menahan Laju Bursa Asia
JAKARTA. Sebagian besar investor di pasar saham Asia melakukan aksi ambil untung atau profit taking, kemarin (27/4). Alhasil, hampir seluruh indeks saham di kawasan ini melorot. Kenaikan hanya dialami indeks Nikkei 225 sebesar 0,42% menuju 11.212,66.Sedangkan penurunan terbesar diderita indeks Shanghai, yang terkoreksi 2,07% menjadi 2.907,93. Disusul indeks Hang Seng yang turun 1,51% ke 21.261,79. Analis Asia Kapitalindo Futures, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, saat ini pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS). Indikasinya, Departemen Keuangan AS mulai menjual saham Citigroup yang dimilikinya. "Penjualan saham ini merupakan langkah terakhir sebelum The Fed menaikkan suku bunga," kata Kiswoyo. Ia memperkirakan, The Fed akan mengerek suku bunga acuan pada kuartal kedua tahun ini. Akibatnya, pasar di Asia akan terkoreksi.