Efektivitas B20 saat ini baru mencapai 97,5%



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Pemerintah masih terus mengupayakan penerapan program campuran solar dengan 20% biodiesel (B20) pada awal tahun 2020. Hanya saja, akan ada instansi yang diberi pelonggaran untuk tidak menggunakan bahan bakar tersebut. Antara lain, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), PT Freeport, dan TNI.

"Saat ini efektivitas B20 keseluruhan hanya 97,5%. Sisanya, 2,5%, ada di 3 instansi tersebut karena alasan-alasan tertentu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat kunjungan ke Bandung pada Jumat (6/9).

PLN diberi kelonggaran untuk tidak menggunakan biodiesel dengan pertimbangan kondisi lapangan pembangkit listrik PLN yang pembangkitnya menggunakan bahan bakar gas dan uap sehingga tidak bisa dipaksakan untuk menggunakan B20.


Baca Juga: Indonesia - Malaysia gunakan ASEAN tangkal diskriminasi sawit oleh Uni Eropa

Sementara Freeport tidak dipaksakan untuk menyerap B20 karena alasan ketinggian dan temperatur sekitar yang bisa membuat fatty acid methyl ester (FAME) dalam B20 beku.

Selanjutnya adalah gudang persenjataan milik TNI yang dinilai tidak bisa sepenuhnya menggunakan B20. Menko memberi contoh persenjataan berupa kapal selam milik Angkatan Laut (AL).

Baca Juga: Wah, Laju Kenaikan Harga CPO Tak Terbendung

Namun, ia mengaku bahwa menteri pertahanan dan Kapolri sangat mendukung penggunaan B20. Oleh karena itu, nantinya kelonggaran tersebut hanya akan diberikan hingga akhir tahun ini, sehingga nantinya truk dan kapal milik TNI/Polri akan diikutkan dalam penggunaan B20.

"Hanya saja tetap kami akan memberi kelonggaran pada PLN dan juga persenjataan militer," tambah Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto