JAKARTA. Kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tahun ini diperkirakan bakal jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. KRAS sudah hampir menuntaskan pabrik blast furnance. Pabrik itu rencananya akan bisa mulai beroperasi di akhir tahun ini. Proyek ini akan menurunkan ongkos bahan baku perseroan, mengurangi kebutuhan listrik dan menyeimbangkan fasilitas produksi upstream dan downstream. Manajemen KRAS memperkirakan, penghematan biaya dari proyek ini mencapai US$ 58,3 per ton untuk produk hot rolled coil (HRC) atau baja lembaran panas. Dengan kata lain, KRAS bakal berhemat 18% dari total ongkos produksi HRC tahun 2015. Mardy Oramahi Alhusnah, Analis Bahana Securities dalam riset 7 September 2016 menyebut, selain adanya efisiensi dari pabrik blast furnace, rencana penurunan harga gas industri dari US$ 9 per mmbtu menjadi US$ 6 per mmbtu akan mengerek marjin KRAS.
Efisiensi akan memoles marjin KRAS
JAKARTA. Kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tahun ini diperkirakan bakal jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. KRAS sudah hampir menuntaskan pabrik blast furnance. Pabrik itu rencananya akan bisa mulai beroperasi di akhir tahun ini. Proyek ini akan menurunkan ongkos bahan baku perseroan, mengurangi kebutuhan listrik dan menyeimbangkan fasilitas produksi upstream dan downstream. Manajemen KRAS memperkirakan, penghematan biaya dari proyek ini mencapai US$ 58,3 per ton untuk produk hot rolled coil (HRC) atau baja lembaran panas. Dengan kata lain, KRAS bakal berhemat 18% dari total ongkos produksi HRC tahun 2015. Mardy Oramahi Alhusnah, Analis Bahana Securities dalam riset 7 September 2016 menyebut, selain adanya efisiensi dari pabrik blast furnace, rencana penurunan harga gas industri dari US$ 9 per mmbtu menjadi US$ 6 per mmbtu akan mengerek marjin KRAS.