Efisiensi berhasil, laba bersih Merck (MERK) melesat 202% di kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberhasilan PT Merck Tbk melakukan efisiensi berdampak positif pada kinerja perusahaan di kuartal I-2020. Buktinya, di kuartal pertama tersebut, Merck berhasil mencetak kenaikan laba bersih hingga 202,80% menjadi Rp 34,99 miliar. 

Kenaikan laba bersih ini didapat saat Merck mencatatkan penurunan pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Merck tercatat hanya Rp 162,24 miliar di kuartal I-2020, turun 0,56%  dibanding pendapatan kuartal pertama tahun lalu yang mencapai Rp 163,16 miliar.

Baca Juga: Merck (MERK) menakar dampak wabah virus corona terhadap kinerja perusahaan


Penurunan pendapatan didorong oleh penurunan penjualan pada segmen biopharma dan segmen lainnya. Penjualan sektor tersebut terlihat turun 9,53% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 119,54 miliar hingga akhir Maret lalu. 

Penurunan yang lebih dalam terjadi pada segmen lain-lain. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, penjualan segmen lainnya ambles 28,59% yoy menjadi Rp 19,50 miliar. Sementara itu, penjualan segmen kesehatan melesat 526,40% yoy menjadi Rp 119,54 miliar di triwulan pertama. 

Meski begitu, perusahaan yang memiliki kode saham MERK ini berhasil menekan sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 25,70% yoy menjadi Rp 79,71 miliar. Sebelumnya, beban pokok penjualan MERK tercatat Rp 107,29 miliar di kuartal I 2019.

Penurunan juga dijumpai pada beban penjualan dan biaya keuangan yang melemah 19,74% yoy dari Rp 31,12 miliar menjadi 24,98 miliar di kuartal I 2020. Sementara itu, biaya keuangan juga mengalami penurunan 63,84% yoy menjadi Rp 334,70 juta pada periode Januari-Maret 2020 lalu. 

Baca Juga: Merck (MERK) bakal kehilangan pendapatan Rp 32 miliar, kenapa?

Tak pelak, laba bersih Merck pun melesat 202,80% yoy dari semula Rp 11,55 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 34,99 miliar pada kuartal I 2020.

Per 31 Maret 2020 lalu, aset  MERK tercatat sebesar Rp 964,06 miliar. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 629 miliar dan liabilitas sebesar Rp 335,05 miliar.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp 118,47 miliar per 31 Maret 2020. Angka ini turun 26,62% dari kas dan setara kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 161,46 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari